Sabtu, 24 Oktober 2015

Cerita Rakyat Asal Mula Nama Kota Wamena

Gerbang Cerita - Pada suatu hari, para gadis-gadis Ahumpua seperti biasanya menjaga anak-anak babi. Di antara gadis-gadis itu hanya ada satu gadis yang pemberani yang dapat melakukan sesuatu dan bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Tempat di mana mereka menjaga babi-babi adalah di pinggiran kali Ahumpua (sekarang bernama kali Baliem). 


Mereka menjaga anak-anak babi itu sejak pagi hari. Dan pada siang harinya, gadis-gadis ini pun mandi di kali Ahumpua. Akan tetapi sebelum mandi tiba-tiba ada seorang yang berkulit putih muncul di pinggir kali Ahumpua. Gadis-gadis itu pun terkejut dengan kemunculan pria misterius berkulit putih ini dan mereka semua berteriak, "Eye...eye...eye...ap huluan...apa huluan.." ("eye" artinya minta tolong untuk mnyelamatkan diri,"ap huluan" artinya adalah orang berkulit putih. Jadi artinya. "tolong ada orang kulit putih). Gadis-gadis itu langsung berlari melarikan diri ke hutan, karena takut melihat orang berkulit putih.

Hanya ada satu orang yang berani manghadapi orang kulit putih tersebut. Ia tidak peduli apa yang akan terjadi nantinya. Orang kulit itu tahu klau gadis-gadis tadi itu takut kepadanya. Ia pun menjaga jarak dan memberikan salam dari kejauhan pada gadis pemberani itu. Salam yang disampaikannya adalah bahasa isyarat dengan cara menggerak-gerakkan tangan yang berarti jangan takut, namun gadis ini tidak mengerti.

Akhirnya, orang kulit putih ini pun mendekati si gadis pemberani dan memberikan salam dengan menjabat tangan gadis itu. Gadis itu membalas jabatan tangan tersebut. Setelah berjabat tangan. orang kulit putih lalu bertanya pada si gadis, "Apakah nama tempat ini?"

Ketika orang kulit putih ini menanyakan nama tempat, muncullah seekor anak babi, dan secara spontan si gadis berkata "Tu Wamena..." yang artinya ini anak babi ("tu" adalah ini, "ea" adalah anak, dan "wam" adalah babi). Orang kulit putih segera mengerti dan mencatat dalam buku agendanya. Jadi, arti dari Wamena adalah "anak babi". Telah terjadi kesalahpahaman antara Ap huluan (orang kulit putih) dan si gadis, dan kesalahan tersebut tidak disadari oleh keduanya.

Percakapan pun kemudian berlanjut masih dengan menggunakan gerakan-gerakan tangan. Setelah itu, Ap huluan memberikan salam dan segera berjalan kaki ke arah Ahumpua bagian timur. Sekarang arah Ap huluan ini disebut "Wamena Timur". Setelah Ap huluan pergi, si gadis segera berlari ke rumahnya sambil memanggil teman-temannya yang sedang bersembunyi ketakutan. Kemudian dengan menangis si gadis bercerita kepada orang tuanya. 

Mendengar cerita si gadis ini ada yang percaya dan ada juga yang tidak. Bagi yang percaya, mereka segera menyiapkan alat-alat perang dan segera mengejar Ap huluan untuk membunuhnya. Namun, beruntunglah, Ap huluan tidak ditemukan. Peristiwa ini merupakan awal proses pembangunan di daerah tersebut.

Suatu ketika lewatlah sebuah pesawat yang ditumpangi oleh orang-orang berkebangsaan Belanda dan mendarat di daerah Ahumpua dengan suara yang menakutkan. Berturut-turut kemudian pesawat-pesawat lain mendarat di daerah tersebut selama kurang lebih satu minggu. Akhirnnya, daerah Ahumpua dikuasai oleh Belanda. Orang-orang Belanda mulai menetap di Ahumpua. 

Mulailah orang-orang tersebut membangun rumah dengan atap dari seng. Nama daerah yang dulunya Ahumpua diganti menjadi "Wamena", yang berarti anak babi. Pemberian nama ini akibat kesalapahaman percakapan antara si Ap huluan dengan si gadis pemberani. Dan itulah cerita asal mula nama kota Wamena.

Demikian cerita rakyat asal mula nama kota Wamena, semoga dapat menghibur Anda semua di mana pun Anda berada.

Baca Juga : Cerita Rakyat Legenda Untung Suropati
Baca Juga : Cerita Rakyat Murtado Si Macan Kemayoran


Referensi Saya : Search Google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar