Minggu, 18 Oktober 2015

Cerita Dongeng Legenda Telaga Pasir

Gerbang Cerita - Telaga Pasir atau lebih dikenal Telaga Sarangan merupakan salah satu objek wisata air yang terkenal di Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Telaga ini memiliki luas sekitar 30 hektar dengan kedalaman mencapai 30 meter.


Menurut cerita rakyatt Indonesia setempat, mulanya telaga ini sebuah ladang milik "Kyai Pasir". Lalu, suatu peristiwa menyebabkan ladang ini menjadi telaga.

Di Kaki Gunung Lawu, Magetan, hiduplah sepasang suami istri bernama Kyai Pasir dan Nyai Pasir. Mereka orang miskin yang kerjanya sehari-hari menggarap ladang. Ya, itu sudah cukup memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari, walaupun pas-pasan.

Suatu hari, ketika menggarap ladang, mata Kyai Pasir menatap sebuah telur besar yang teronggok di bawah pepohonan. Melihat hal tersebbut, Kyai Pasir mencoba menghapirinya.

"Telur apa ini ya?" gumam Kyai Pasir terheran-heran. Kyai Pasir menjemputnya lalu mengamatinya dengan seksama.

"Apa mungkin ini telur ayam. Mana mungkin ayam berkeliaran di sekitar sini?" Kyai Pasir bertanya-tanya. "Ah, bodo ah, mau telur apa kek, yang penting telur ini enak untuk dijadikan lauk untukku dan istriku."

Maka, Kyai Pasir segera pulang ke rumah untuk istirahat karena hari sudah siang sekaligus memberikan telur yang didapatnya supaa dimasak oleh istrinya.

"Bu, tolong masak telur ini," kata Kyai Pasir sesampainya di rumah.
"Telur apa ini, Pak? Besar sekali......" tanya Nyai Pasir.
"Sudahlah Bu, tidak perlu kau pikirkan. Yang jelas itu telur bisa buat makan kita siang ini. Lekaslah, perutku sudah keroncongan."

Nyai Pasir segera memasak telur tersebut. Setelah matang telur tersebut dibagi dua sama rata. Suami istri itu masing-masing mendapatkan separuh-separuh. Usai istirahat dan makan siang, tubuh Kyai Pasir kembali bertenaga. Ia pun pamit pada istrinya untuk bekerja.

Di tengah perjalanan, Kyai Pasir mengelu-elus perutnya. Tampaknya ia masih merasakan nikmatnya telur tersebut tadi. Hanya saja, saat sampai di ladang, tiba-tiba sekujur tubuh Kyai Pasir terasa sakit, panas, dan kaku. Kyai Pasir bingung apa yang tengah terjadi pada dirinya. Matanya pun mulai berkunang-kunang.

"Aduh, kenapa tubuhku ini?" erang Kyai Pasir.
Saking akitnya, Kyai Pasir rebah ke tanah dan berguling-guling ke sana ke mari. Selang beberapa waktu kemudian, dari tubuh Kyai Pasir mulai tumbuh sisik, sementara mulutnnya mulai maju moncong ke depan. Kyai Pasir berubah menjadi ular naga.

Di waktu yang bersamaan, Nyai Pasir juga mengalammi hal yang sama dengan suaminya. Ia mengeluhkan tubuhnya sakit. Maka, ia pun pergi ke ladang dan di saat itu ia melihat seekor naga yang  mengerikan. Tepat saat itu, Nyai Pasir juga berubah menjadi ular naga. Ternnyata telur yang mereka makan adalah telur naga.

Kedua naga itu mengais-ngais tanah, sehingga tanah di sekitar berserakan dan membentuk cekungan seperti habis digali. Lama kemudian, cekungan tanah itu pun makin luas dan dalam. Setelah itu, munculah semburan air yang sangat deras sehingga cekungan itu di penuhi air dan berubah menjadi telaga.

Masyarakat setempat menamakan telaga itu Telaga Pasir, yang mengambil nama dari Kyai dan Nyai Pasir. Dan karena lokasinya berada di Kelurahan Sarangan, telaga ini juga dikenal dengan Telaga Sarangan. Saat ini, Telaga Pasir atau Telaga Sarangan ini menjadi objek wisata andalan Kabupaten Magetan.

Nah, begitulah legenda cerita mengenai Telaga Pasir ini. Cerita rakyat Indonesia ini masih digemari oleh masyarakat Jawa Timur, khususnya Magetan. Pesan moral yang bisa dipetik dari kisah atau cerita di atas yaitu hendaklah kita berhati-hati sebelum mengambil sesuatu yang belum jelas asal-usulnya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Semoga bisa dijadikan pembelajaran untuk kita semua dan tentunya dapat menghibur Anda semua di mana pun Anda berada.

Referensi Saya : Search Google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar