Sebuah mitos sering hadir di tengah masyarakat lama. Mengenai kebenarannya hanya mereka sendirilah yang mengetahui kebenarannya. Terlepas dari sinetron manusia harimau murahan di televisi nasional ternyata ada satu mitos kuno yang tersebar di daerah Jambi, Tepatnya di daerah kerinci. Mitos Cindaku, Misteri manusia harimau dari Kerinci telah dikenal sejak jaman dulu kala. Makhluk bernama cindaku ini merupakan “gabungan” dari macan atau harimau dengan manusia. Mitos Manusia Harimau ini sangatlah lekat dalam Kebudayaan Indonesia dengan beragamnya budaya itu tersebut juga, seringkali muncul legenda-legenda yang lahir khusus untuk tanah tersebut. Misteri Cindaku ini juga hampir sama dengan legenda Manusia Harimau di Mandailing tepatnya di Sumatra. Kisah mereka yang dituturkan dijamin tidak segaring sinetron murahan di televisi.
illustrasi manusia harimau kerinci, Cindaku |
Legenda makhluk cindaku alias manusia harimau yang muncul dan besar di Jambi ini masih dipercaya masyarakat Jambi sampai sekarang, baik yang sudah dewasa ataupun yang masih kecil. Kepercayaan mereka terhadap cindaku tidak didasari oleh bukti dan fakta ilmiah mengingat tidak ada yang bisa membuktikan keberadaan cindaku, melainkan karena cerita dan kisah-kisah yang dipaparkan pada mereka sejak kecil. Kisah tentang cindaku merupakan sesuatu yang khas bagi masyarakat Kerinci.
Baca Juga artikel menarik ini
Cindaku bagi mereka digambarkan sebagai sebuah makhluk perwujudan dari manusia harimau, dimana sosok mereka adalah seorang manusia yang dapat melakukan perubahan wujud menjadi bentuk setengah harimau yang bisa berdiri seperti manusia. Menurut legenda yang ada di Kerinci, cindaku sendiri adalah sebuah kekuatan, sebuah ilmu magis yang merupakan sebuah warisan dari nenek moyang mereka yang dulu pernah tinggal di tempat itu. Lewat legenda tersebut juga, dipercaya bahwa yang memiliki kemampuan untuk berubah menjadi cindaku adalah mereka yang memiliki bakat spritiual dan berdarah murni.
Tidak ada yang mengetahui pasti kapan kisah legenda manusia harimau cindaku di Kerinci dimulai, tapi yang pasti legenda ini hingga kini masih mendarah daging dalam masyarakat Kerinci. Jika memandangnya sekilas, tampaknya memang legenda yang diceritakan ini terdengar amat berkaitan dengan unsur magis seseorang, tapi ternyata tidak begitu bagi warga Kerinci. Untuk mereka, cindaku yang hanya bisa berubah saat ada di tanah kelahirannya dengan cara menempelkan dadanya di tanah sama sekali tidak ada kaitannya dengan ilmu hitam, malah lebih ke bagaimana cindaku merupakan sebuah kemampuan, ilmu, atau mantra yang menjadi hal turun temurun demi menjaga hubungan kehidupan antara manusia dan harimau yang kini sudah semakin sedikit jumlahnya di Indonesia. Intisari Dari Kisah Legenda Manusia Harimau Cindaku dari Kerinci.
Dapatkan Update Artikel Menarik kami dengan cara daftar Berlangganan Artikel Gratis Via Email di kolom Sidebar
Kisah manusia harimau cindaku yang berasal dari Kerinci ini bermula dengan kisah tentang legenda nenek moyang orang-orang Kerinci yang disebut Tingkas. Tingkas adalah sebuah kelompok yang membina hubungan baik dengan harimau, dan bertugas sebagai penjaga batas dari manusia dan harimau itu sendiri. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa seorang cindaku bisa mengubah wujud mereka menjadi setengah harimau, agar mereka bisa menjadi perantara antara macan dan manusia, sehingga kedua belah pihak tidak menyalahgunakan peran mereka masing-masing.
Ternyata, kisah yang ada di balik mitos cindaku tidak terpusat pada penggunaan kemampuan gaib yang dimiliki oleh para cindaku, melainkan lebih membahas tentang hubungan manusia dengan harimau. Hal ini semakin diperkuat mengingat seringnya kejadian manusia menjadi santapan seekor harimau karena telah melewati batas. Ternyata hal inilah yang menjadi intisari dari kisah legenda manusia harimau cindaku dari Sumatera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar