Killing Cave atau Gua Pembunuhan, ialah salah satu gua yang terkenal di Kamboja. Di sinilah, terdapat tumpukan tengkorak dan kerangka manusia korban dari rezim Khmer Merah. Penuh kisah pilu.
Killing Cave berada di Phnom Sampeau, Provinsi Battambang. Kota yang berjarak 4 jam ke utara dari Phnom Penh, ibukota Kamboja. Jalanan menuju ke sana pun berliku dan melewati perbukitan.
Dari informasi yang dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (28/10/2015) Killing Cave berada di atas bukit dan penuh gua. Ada banyak gua di sana menjadi tempat wisata karena keindahan alam dan menjadi tempat untuk trekking. Selain itu, banyak burung, kelelawar dan kawanan monyet yang menjanjikan suasana alami. Tapi tidak Killing Cave, gua yang justru bikin traveler bergidik.
Di dalam gua tersebut, tersimpan satu kotak kaca yang besar dan berisikan tengkorak serta kerangka-kerangka manusia yang bertumpuk-tumpuk. Jumlahnya mungkin mencapai puluhan. Lokasinya, persis di sebelah patung Buddha tidur.
Melihat tengkorak-tengkorak tersebut, pasti membuat bulu kuduk merinding. Apalagi, kalau kamu tahu sejarahnya bahwa tengkorak-tengkorak itu adalah korban kekejaman dari rezim Khmer Merah.
Razim Khmer Merah berlangsung dari 1975-1979. Waktu yang cukup singkat, tapi menjadi mimpi buruk bagi masyarakat Kamboja saat itu. Dalam rentang empat tahun saja, jutaan nyawa sudah melayang!
Rezim Khmer Merah ada di bawah kekuasaan Partai Komunis Kampuchea yang dipimpin oleh Pol Pot. Kala itu, dia ingin mengubah Kamboja menjadi negara komunis. Caranya tidak main-main, yakni membunuh orang-orang yang melawannya tanpa pandang bulu. Sehingga, terjadilah perang saudara di Kamboja.
Killing Cave inilah yang menjadi salah satu tempat pembantaian. Di sini, pasukan Khmer Merah diyakini membunuh banyak nyawa orang dari anak-anak, wanita hingga kaum intelektual seperti cendikiawan, guru dan dokter.
Dari beberapa sumber sejarah, mereka pun dibunuh dengan cara yang sadis. Asal tahu saja, pasuka Khmer Merah paling anti memakai peluru kalau mengeksekusi orang. Mereka lebih suka dengan pedang atau senjata-senjata seperti kampak dan linggis agar korban menderita lebih lama.
Sungguh, apa yang mereka lakukan tidaklah manusiawi. Bahkan, kabarnya ada korban-korban yang dilempar begitu saja dari atas bukit hingga luka parah dan kemudian meninggal dunia. Mayat-mayatnya pun berserakan begitu saja di dalam gua.
Selain di Killing Cave, beberapa gua lain di sana juga menyimpan tengkorak-tengkorak manusia. Diperkirakan, ada ratusan orang yang menjadi korban pembantaian di sana.
Masyarakat kamboja yang datang ke Killing Cave bukan hanya untuk mengingat sejarah kekejaman rezim Khmer Merah. Di depan kotak kaca yang berisikan tengkorak dan kerangka manusia itu, mereka berdoa untuk saudara-saudara atau leluhurnya yang meninggal di rezim tersebut.
Traveler pun diizinkan untuk melihat kotak kacanya dari dekat, sekaligus ikut mendoakan. Namun masyarakat setempat mengingatkan, traveler yang datang harus menjaga etika untuk menghormati para arwah di sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar