Semakin lama kata ‘perang’ semakin melemah artinya. Justru pada zaman sekarang ini kata perang malah semakin sering digunakan. Siswa-siswa SMA labil pun kerap kali memilih menggunakan kata perang untuk mendiskripsikan tawuran konyol mereka antar sekolah. Padahal kata perang itu sendiri punya makna kuat jika merujuk pada sejarah.
Lalu yang mana yang disebut dengan sebenar-benarnya perang? Apakah pertikaian antar kampung juga bisa disebut perang? Terserah Anda. Tapi standar perang menurut saya adalah pertempuran yang memang tidak dilakukan dengan lempar-lemparan kerikil. Perang adalah pertemupuran dua belah pasukan yang tidak hanya didasari amarah, tapi juga strategi. Dan tentunya untuk sebuah kepentingan yang jauh lebih besar daripada hanya sekedar kefanatikan buta. Sedikit berlebihan ya definisi saya?
Bicara soal perang dan sejarah, pertempuran mana sajakah yang dianggap sebagai perang-perang terbesar sepanjang masa? Nah, di bawah ini adalah 5 pertempuran terbesar sejagad yang pernah dicatat dalam sejarah.
1.Perang Napoleon
Kenapa perang ini menjadi salah satu yang terbesar sepajang sejarah? Karena dampak dari perang ini buka hanya mencakup 2-3 kampung primitif (seperti perang-perang adat di Indonesia), tapi juga berdampak besar di Eropa saat itu.
Perang ini terjadi ketika Napoleon Bonaparte masih memegang kekuasaan atas Perancis pada 1799 hingga 1815. Napoleon mendapatkan kemenangan besarnya ketika berhasil menggulingkan kekuasaan pemerintah Perancis melalui kudeta 18 Brumaire. Perombakan militer yang dilakukan Napoleon membawa Perancis memperluas jangkauan sayap kekuasaannya hingga hampir ke seluruh wilayah Eropa.
Tapi Perancis harus jatuh bertekuk lutut pada gabungan kekuatan militer Inggris dan Rusia. Pada sebuah perang besar yang dikenal dengan Pertempuran Waterloo (18 Juni 1815), Napoleon dan pasukannya mengalami kekalahan besar. Korban dalam perang ini jumlahnya tidak main-main; sekitar 5 sampai 6 juta korban jiwa. Belum lagi korban luka-luka yang tak terhitung jumlahnya yang sebagian diantaranya adalah rakyat sipil.
2.Perang Dunia I
Siapa yang tidak pernah dengar tentang Perang Dunia I? Bahkan buku sejarah paling murah pun pasti membahas tentang salah satu perang terbesar sepanjang sejarah manusia ini. Perang dunia I dimulai sejak pertengahan tahun 1914 dan berlangsung selama 4 tahun lamanya.
Pertempuran besar dan panjang ini berlangsung antara dua blok, yaitu blok sentral (Austria, Jerman, Turki, Bulgaria) dan blok sekutu (Rusia, Perancis, Inggris, Kanada, Italia, Amerika Serikat).
Besarnya dampak dari perang ini tidak bisa dibanding-bandingkan dengan dampak perang Sampit. Secara kerugian ekonomi dan korban jiwa pada akhirnya menimbulkan depresi ekonomi berkepanjangan pada tahun 1929. Perang ini juga yang meruntuhkan sistem pemerintahan monarki absolut di seluruh dunia.
Perang besar yang akhirnya menelan 40 juta korban jiwa ini adalah salah satu perang terbesar sepanjang sejarah manusia, karena luasnya dampak yang disebabkannya dan lamanya waktu yang dibutuhkan peradaban manusia untuk pulih darinya.
3.Perang Dunia II
Kalau Anda tidak begitu banyak tahu tentang perang dunia I, wajar saja. Tapi kalau Anda tidak pernah mendengar tentang perang dunia II, ini baru keterlaluan. Selain karena terjadinya belum 100 tahun yang lalu, pada perang dunia ini nama Indonesia mulai ikut eksis di kancah peperangan dunia (walaupun cuma perang lokal).
Perang dunia II memang tidak terlihat begitu maha dahsyat dari kacamata sejarah Indonesia. Saat negara-negara besar saling bunuh, Indonesia saat itu memang sedang asyik santai jadi budak atau kerja rodi. Tapi besarnya perang dunia II bukan hanya bicara soal kerugian materi dan jumlah korban jiwa, tapi juga karena perang ini berpusat pada seorang sosok Hitler yang berusaha kembali membangkitkan kejayaan fasisme.
Pada awalnya perang hanya terjadi di Eropa dan Afrika saja. Tapi aksi heroik tanpa arah pasukan Jepang yang menyerang Pearl Harbour pada 7 Desember 1941 lantas membuat Asia secara sah menjadi medan tempur juga.
Pada penghujung tahun 1944, rangkaian kekalahan Jerman mulai terlihat. Perang dunia II berakhir pada 14 Agustus 1945 setelah menyerahnya Jepang kepada sekutu pasca dijatuhkanya bom atom ke Hiroshima dan Nagasaki. Tidak tanggung-tanggung, perang ini merenggut 50 juta nyawa. Dampak besar perang dunia II melahirkan PBB sebagai polisi dunia.
4. Perang Mongol
Kekuasaan Mongol yang luas tidak diraih hanya dengan keringat saja, tapi juga melangkahi ribuan nyawa. Kekuasaan Mongol dibawah kepemimpinan Gengis Khan ditunjukkan melalui sebuah ekspansi kekerasan yang luar biasa. Mulai dari menguasai Tiongkok, meluluhlantakkan Rusia, membumi-hanguskan kekaisaran Persia, mengambil alih Hongaria dan Polandia, serta merebut paksa Baghdad yang saat itu adalah salah satu pilar penyebaran islam.
Kenapa ekspansi Mongol kemudian menjadi rangkaian cerita pertempuran yang besar sepanjang sejarah? Karena untuk pertama kalinya kejahatan menang melawan kebaikan. Konon, pasukan Gengis Khan tidak pernah merasa cukup hanya dengan menduduki sebuah teritori. Mereka kembali mempertegas ‘kebringasan’ mereka dengan membantai kaum pria, memperbudak anak-anak di bawah umur, dan memperkosa wanita-wanita setempat.
Kebesaran Mongol di bawah kepemimpinan Gengis Khan diraih melalui peperangan dan pembantaian yang keji. Cerita kengerian perang Mongol membuat mereka menjadi bangsa yang ditakuti dan berkuasa untuk waktu yang sangat lama.
5.Perang Salib
Pertikaian antar pemeluk agama itu sudah bukan hal biasa. Tapi cerita perang salib yang maha dahsyat adalah perang konflik agama yang terbesar sepanjang masa, dan tidak ada yang biasa dengan itu.
Ide awal perangnya simpel saja; Dengan berkat dan restu dari Paus, umat kristen saat itu dikirimkan untuk kembali merebut tanah suci Yerusalem dari genggaman Islam. Tapi perangnya kemudian tidak sesimpel itu, karena harus berlangsung dari abad ke-9 hingga abad ke-16 Masehi.
Dari kedua belah pihak masing-masing menganggap bahwa terjunnya mereka ke perang salib adalah sebuah hal yang direstui oleh agama. Kemudian munculah tokoh-tokoh penting dan pahlawan-pahlawan perang salib dari kedua belah sisi. Sebut saja Salahuddin Al Ayyubi dari kelompok muslim dan Richard “The Lion Heart” dari kelompok kristen.
Perang salib ini mempunyai pengaruh yang sangat besar, dan banyak yang menganggap bahwa api peperangan antara kedua agama tersebut tidak pernah benar-benar padam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar