Kate Archibald bertambah berat badannya secara misterius di tahun pertamanya di Universitas Aberdeen, Skotlandia. Berat badannya mulai merangkak naik, dari langsing dengan ukuran baju 10 membengkak menjadi ukuran penuh 16.
Mahasiswi 20 tahun itu pun mulai dilanda kebingungan. Meski menikmati kehidupannya sebagai mahasiswa baru, Archibald mengatakan dia tidak bisa menjelaskan tentang kenaikan berat badannya yang drastis itu.
Tapi setelah bangun di suatu pagi, ia menemukan tempat tidurnya dipenuhi puluhan bungkus makanan. Ternyata dia baru sadar bahwa semalam dirinya makan sambil masih dalam kondisi tidur. Setelah memeriksakan dirinya ke dokter, Archibald didiagnosis dengan kondisi medis yang disebut gangguan makan nokturnal.
Kondisi ini menyebabkan penderitanya berjalan sambil tidur sementara juga melakukan keinginan yang ada di alam sadar mereka.
"Kondisi tersebut bukan gangguan makan, tapi masuk kategori parasomnia yakni gangguan tidur yang terjadi ketika otak orang merespons atau terstimulasi saat fase rapid eye movement(REM)," kata Archibald mengutip dokter yang memeriksanya.
"Tubuhku dipaksa lapar dan ingin makan saat tengah malam, meski aku tidak ingin," tambahnya. Untuk mencegah dirinya 'keluyuran' cari makan, Archibald sampai harus mengunci pintu kamar tidurnya. Namun itu tidak berhasil, karena dia tetap saja bergerilya cari makan meski dalam kondisi tidur.
Archibald yang tinggal di asrama universitas ini sering bertengkar dengan teman sekamarnya, karena isi kulkas selalu berkurang dan kamar mereka penuh sampah bekas bungkus makanan.
"Teman satu kamarku menganggap aku gila. Tapi aku selalu minta maaf dan terpaksa ke toko untuk mengganti makanannya."
Archibald pernah mendapat perawatan atas 'kelainan' tidur yang dialaminya itu. Saat itu dia diberi obat yang bisa benar-benar menghilangkan nafsu makannya yang besar. Namun seiring pertumbuhannya, Archibald mulai berhenti minum obat tersebut sehingga sepertinya kini kambuh lagi.
Selama makan sambil tidur, Archibald sangat rakus terhadap makanan berkalori dan berlemak, termasuk keripik, cokelat dan kacang-kacangan - meskipun membenci rasanya.
Teman-teman Archibald pun merasa ngeri dengan apa yang dialami Archibald. Mereka tidak bisa membayangkan jika saat tengah malam, Archibald tidur sambil memasak. "Kami tak ingin dia membakar asrama ini," kata Ellie Harding, salah satu teman Archibald.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar