Di sebuah kota terpencil, hiduplah seorang ahli ibadah yang tak pernah melewatkan sedetik pun tanpa beribadah kepada Allah SWT. Perilakunya sangat alim, dan seolah tak pernah ada pikiran jahat atau godaan iblis yang menguasai hatinya. Shalat, puasa, zakat dan ibadah wajib lainnya dijalani dengan penuh kesungguhan.
Namun suatu hari, dia mendapat mimpi yang benar-benar membuatnya gelisah. Dalam mimpi tersebut, seorang pria mendatanginya dan memberitahukan keberadaan seorang pemilik toko yang juga tinggal di kota yang sama. Pria dalam mimpinya mengatakan bahwa ahli ibadah itu harus menemui sang pemilik tokok agar ibadahnya lebih sempurna.
Tanpa banyak bertanya, sang ahli ibadah melakukan apa yang diperintahkan kepadanya, dan menemukan sebuah toko yang cukup ramai di salah satu sudut kota. Tanpa ragu, dia memasuki tokok tersebut, dan segera bertemu dengan pria yang sesuai dengan ciri-ciri yang diberitahukan padanya.
Sekilas, dia mengamati si pemilik toko, dan mulai merasa ragu. Pria pemilik tokok itu sama sekali tak menunjukkan tanda-tanda iman yang lebih baik darinya. Namun setelah mengumpulkan segenap keberanian, akhirnya ahli ibadah itu mengungkapkan maksudnya pada sang pria.
Saat tahu maksud kedatangan sang ahli ibadah, pemilik toko itu malah meminta syarat yang cukup aneh padanya. Dia memberikan sebuah bungkusan pada ahli ibadah, dan memintanya mengembalikannya pada pemilik toko dalam waktu 15 menit. Namun syaratnya, ahli ibadah itu harus berjalan berkeliling kota, sesuai rute yang diberikan. Jika tidak dilakukan, pemilik toko itu menolak memberikan jawaban apapun.
Syarat itu ternyata sangat berat untuk dijalani, karena rute yang cukup panjang membuat ahli ibadah kalang kabut. Namun setelah susah payah, akhirnya dia berhasil melakukannya dengan baik. Saat memberikan bungkusan itu pada pemilik toko, ahli ibadah itu mendapat pertanyaan yang mengejutkan.
“Saat melakukan tugasmu, berapa kali kau mengingat Allah?,” tanya pemilik toko. Pertanyaan itu langsung dijawab ragu-ragu oleh si ahi ibadah, “Mmm… Aku begitu panik sehingga tidak sempat mengingatnya.”
“Itulah yang belum kau pahami. Kau memang bisa melakukan ibadah dengan khusyu selama ini, namun nyatanya kau belum bisa mengingat Tuhanmu di saat pikiranmu teraih oleh urusan dunia,” jawab pemilik toko itu.
SUMBER: BOOMBASTIS.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar