Minggu, 07 Desember 2014

JUAL BELI GENDERUWO DI DESA BESOWO


Di bawah pohon beringin besar di tengah pekuburan tua yang terletak di sebelah timur Desa Besowo dipercaya menjadi pintu keluar masuk genderuwo yang diperdagangkan. Sebelum mengambil genderuwo tersebut, mereka melakukan ritual di bawah pohon itu. (57v)









SORE itu areal persawahan di Desa Besowo, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban cukup semarak. Di areal persawahan yang melingkupi desa berpenduduk 628 kepala keluarga tersebut memang tengah memanen hasil bumi berupa kacang. Pria, wanita, tua dan muda tumpah ruah turun ke sawah, memungut hasil panenan. Kehidupan pertanian di Besowo memang cukup maju. Sayangnya, kehidupan damai masyarakat tani di Desa Besowo itu tertutup mitos genderuwo yang telah melingkupinya selama bertahun-tahun.
Ritual pembelian genderuwo, menurut sebagian warga, seringkali dilakukan oleh dukun desa di tempat-tempat seperti kuburan, tanah yang dikeramatkan, bahkan di tengah hutan yang cukup jauh dari desa. Ritual untuk mengambil genderuwo yang paling dekat adalah di kuburan tua yang terletak di sebelah timur desa. Di tempat yang memiliki pohon beringin besar tersebut, konsumen biasanya diajak dukun setempat untuk melakukan pengambilan makhluk (konon) setengah manusia setengah demit itu, dengan cara mempersembahkan sesaji, membakar dupa, dan bersemadi semalam suntuk. Hanya, cara yang dilakukan oleh dukun-dukun genderuwo yang ada saat ini menurut penduduk desa sudah sangat menyimpang dibandingkan dengan dukun yang terdahulu.
Dukun terdahulu, katanya, tidak perlu melakukan ritual di tempat-tempat seperti itu. Mereka cukup memanggil ''Mbah Ireng'' (begitu penduduk desa menyebut genderuwo) dari rumah mereka, tanpa harus datang ke tempat-tempat yang wingit tersebut.
Selain di kuburan desa, ada dua tempat lainnya, yaitu tanah Karangan dan Hutan Kalang yang menjadi tujuan dukun Desa Besowo untuk ngunduh genderuwo. Karangan merupakan sebuah gundukan tanah yang lebih tinggi dari areal persawahan. Tempatnya berada di sebelah timur desa. Sementara itu, Hutan Kalang jauh dari desa dan terletak di tengah-tengah areal hutan miliki Perhutani. Hutan Kalang sangat dikeramatkan oleh penduduk. Warga desa juga percaya, hutan tersebut merupakan kerajaan dari genderuwo.
Menurut penduduk, di hutan yang juga biasa disebut hutan larangan itu mengandung mitos jalma mara jalma mati (siapa yang berani datang akan tewas). Banyak ceritaLANJUTKAN BACA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar