Minggu, 16 Agustus 2015

Cerita Sukses Erick Thohir Pemilik Klub Sepakbola Inter Milan

Gerbang Cerita – Erick Thohir (lahir di Jakarta, Indonesia, 30 Mei 1970; umur 45 tahun) adalah seorang pengusaha asal Indonesia dan merupakan salah satu pendiri Mahaka Media, ia menjadi terkenal karena aktivitas bisnisnya di bidang olahraga.


Erick adalah anak dari Teddy Thohir, salah satu pemilik (co owner) dari group Astra International bersama William Soeryadjaya. Saudaranya, Garibaldi “Boy” Thohir, adalah seorang bankir investasi. Ia juga memiliki kakak perempuan bernama Rika. Thohir kecil turut membantu bisnis keluarga.
Pada tahun 1993 Erick lulus program Master untuk Administrasi  Bisnis ( Master of Businnes Administration ) dari Universitas Nasional California,Amerika Serikat, sebelumnya gelar sarjananya ( Bachelor of Arts ) diperoleh dari Glendale University.

Sekembalinya ke Indonesia, bersama Wisnu Wardhana dan R. Harry Zulnardy, ia mendirikan Mahaka Group.perusahaan ini membeli Republika pada tahun 2001 saat berada diambang kebangkrutan. Karena belum berpengalaman di bisnis media, ia mendapat bimbingan dari ayahnya serta Jakob Oetama dari Kompas dan Dahlan Iskan dari Jawa Pos. 

Erick menjadi Presiden Direktur PT  Mahaka Media hingga 30 Juni 2008, ia kemudian menjabat sebagai Komisioner sejak Juni 2010 hingga kini.

Mahaka Group kemudian membeli pula Harian Indonesia dan diterbitkan ulang dengan nama Sin Chew-Harian Indonesia dengan konten editorial dan pengelolan dari Sin Chew Media Corporation Berhad yang berbasis di Kuala Lumpur,Malaysia. Media ini kemudian dikelolah secara Independen oleh PT  Emas Dua Ribu, mitra perusahaan Mahaka Media.
Erick juga menjabat sebagai Ketua Komite Konten dan Industri Aplikasi untuk Kamar Dagang Industri ( KADIN ).

Hingga 2009, Group Mahaka telah berkembang dan menguasai majalah a¬+, Parents Indonesia, dan Golf Digest; sementara untuk bisnis media surat kabar : Sin Chew Indonesia dan Republika; Stasiun TV: JakTV,stasiun Radio GEN 98.7 FM, Prambors FM, Delta FM, dan FeMale Radio.
Selain di bidang media Erick juga memiliki usaha di bidang periklanan, jual beli tiket, serta desain situd web. Ia juga pendiri dari organisasi amal “ Darma Bakti Mahaka Foundation” dan “Dompet Duafa Republika”, serta menjadi Presiden Direktur VIVA grup, dan Beyond Media.

Erick yang gemar bola basket pernah menjabat sebagai Ketua Umum PERBASI periode 2006-2010 dan menjabat sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) selama dua kali, yaitu periode 2006-2010 dan 2010-2014.

Tahun 2012 Erick dipercaya sebagai Komandan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade London 2012. Juga pada tahun 2012, Thohir dan Levien menjadi pemilik saham mayoritas sebuah klub Major League Soccer, D.C. United. Transaksi ini membuatnya dikenal sebagai orang Asia pertama yang memiliki Tim Basket NBA setelah ia membeli saham dari Philadelphia 76ers.

Pada tahun 2013, Erick menawarkan dana sejumlah 250 hingga 300 juta Euro (2,8-3,2 triliun Rupiah) untuk membeli 80 persen saham dari klub sepak bola Italia Internazionale Milano atau yang lebih dikenal dengan nama Inter Milan setelah berdiskusi dengan pemiliknya, Massimo Moratti.
Meskipun ia dan Moratti tidak mengakui bahwa pertemuan mereka berkaitan tentang rencana pembelia saham Inter Milan, namun sejumlah media di Italia mengabarkan bahwa Thohir sudah selangkah lagi mendapatkan 70% saham Inter.

Pada hari selasa, 15 Oktober 2013, bertepatan dengan hari raya Idul Adha 1434H. Inter sudah resmi milik Erick Thohir, meskipun secara efektif Thohir hanya menguasai 70%, Moratti 30%, dan sisanya dibagi ke pemegang saham mayoritas International Sports Capital (ISC), bersama rekanya Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo.

Pada hari Jum’at 15 November 2013, Thohir resmi menjabat sebagai Presiden klub Inter Milan yang baru, menggantikan Moratti, sementara Moratti menjadi Presiden kehormatan Inter Milan. Ia tidak sendirian mengakuisisi Inter Milan. Tergabung dalam International Sports Capital (ISC), ia membeli Nerazzurri bersama Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo

Ia juga memiliki beberapa restoran, di antaranya: Hanamasa dan Pronto yang merupakan salah satu warisan bisnis dari ayahnya.

Erick Thohir juga menjadi penulis buku yang berjudul Pers Indonesia di Mata Saya yang diluncurkan tahun 2011 oleh penerbit Republika.

Referensi Saya : Eep Khunaefi  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar