Rabu, 17 Juni 2015

Keutamaan 10 Hari Pertama Ramadhan

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan rahmat, maghfirah dan ampunan, dimana didalamnya terdapat satu malam yang lebih mulia dari seribu malam.


Namun, sesungguhnya setiap hari di bulan Ramadhan memiliki keutamaan yang besar dan diridhoi Allah SWT.

Untuk 10 hari pertama bulan Ramadhan, Allah SWT memberikan rahmat (awwaluhu rahmah) dan limpahan pahala dari berbagai amalan yang kita lakukan selama puasa.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, dimana Ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Awal bulan Ramadhan adalah Rahmah, pertengahannya Maghfirah dan akhirnya Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka)”.

Sepuluh hari pertama di bulan Ramadhan adalah fase terberat, dimana tubuh dan pikiran kita berusaha untuk beradaptasi dengan penuh kesabaran dan kekhusukan. Untuk itu, Allah SWT membukakan pintu rahmat yang sebesar-besarnya bagi hambanya yang melaksanakan puasa di sepuluh hari pertama.

Jika ditilik dari khazanah tasawuf, Rahmat itu ada dua macam, pertama adalah Rahmah Dzaatiyyah, yaitu rahmat dan anugerah yang berikan Allah SWT kepada semua makhluk-Nya tanpa terkecuali dan diskriminasi.

Sedangkan yang kedua adalah Rahmah Khushushiyyah, yakni rahmat dan kasih sayang yang Allah SWT berikan kepada hamba-hamba Pilihan-Nya. Sepuluh hari pertama puasa Ramadhan adalah merupakan keistimewaan, karena diturunkannya Rahmat kepada hamba-hamba yang telah ikhlas dan ridha menunaikan puasa Ramadhan dengan penuh keimanan kepada Allah SWT. 

Salah satu Rahmat dan kasih sayang Allah SWT yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang puasa dengan Iman dan taqwa, yaitu disediakan salah satu pintu masuk ke dalam surga yang tidak dilalui oleh siapapun kecuali para ahli puasa. 

Rasulullah SAW bersabda: Dari Sahal bin Sa’ad Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah SAW Bersabda “Sesungguhnya di Surga ada salah satu pintu yang dinamakan Rayyan; masuk dari pintu tersebut ahli shaum/puasa di hari kiamat, tidak ada yang masuk dari pintu itu selain ahli shaum, lalu diserukan “Manakah para ahli shaum?’, maka berdirilah para ahli shaum dan tak ada seorangpun yang masuk dari pintu itu kecuali mereka yang tergolong para ahli shaum, dan apabila mereka sudah masuk, maka pintu surga tersebut segera tertutup, dan tak ada satupun yang diperbolehkan masuk setelah mereka.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar