Selain dikenal sebagai bangsa yang ramah, orang Indonesia juga dikenal sebagai orang-orang yang lucu dan kreatif. Sebagai negara yang statusnya masing berkembang, kita memang menemui banyak sekali kesulitan dalam kehidupan kita sehari-hari. Namun, hal itu tidak membuat kita berhenti mencari solusi dan hidup dengan lebih kreatif lagi.
Kreatifitas itulah yang akhirnya membuat orang Indonesia memiliki aturan-aturan pergaulan yang mungkin hanya dimengerti oleh sesama orang Indonesia saja. Berikut ini adalah daftar beberapa peraturan-peraturan dalam pergaulan yang sering kita pakai sehari-hari. Ini akan membuat kita sadar betapa uniknya cara bergaul orang Indonesia.
1. Jam Indonesia
Hanya orang Indonesialah yang mengerti peraturan tentang jam yang satu ini. Kita tentu sering diundang ke sebuah acara, dan ketika ditanya, “jam berapa?” jawabnya adalah “habis maghrib”. Maka, tanpa diberi tahu secara spesifik, kita akan datang sekitar pukul 6.30 atau pukul 7.00 malam. Dengan mengandalkan insting, orang Indonesia bisa tahu apa itu artinya “habis Maghrib”.
Demikian pula jika kita berjanji untuk bertemu dengan teman, biasanya kita akan diberi kode “siangan dikit”, maka kita akan datang sekitar pukul 10.00 atau 11.00 pagi. Masih banyak lagi peraturan-peraturan waktu yang kita buat sendiri, yang jika kita katakan kepada bule, bule tersebut akan kebingungan.
2. Liat Ntar ya…
Orang Indonesia sering dihinggapi rasa “tidak enak” pada seseorang. Bahkan untuk melakukan sesuatu yang jelas-jelas benar, perasaan “tidak enak” ini sering kali menghampiri. Demikian juga dalam hal menolak sebuah tawaran atau ajakan. Dibandingkan menolak dengan tegas, biasanya orang Indonesia akan memilih kata “Liat ntar, ya…”
Jika anda mendapat kata “liat ntar”, sudah hampir bisa dipastikan bahwa tawaran atau ajak anda ditolak. Hanya saja orang yang anda ajak sungkan untuk menolak secara langsung. Orang yang dapat jawaban “liat ntar” juga cenderung mengerti bahwa jawaban tersebut hanya kata lain dari “tidak.
3. Kualat
Orang-orang di Indonesia sangat menghargai orang yang lebih tua. Itu sebabnya, ketika bertemu dengan orang yang lebih tua, orang di Indonesia selalu mencium tangan sebagai perwujudan rasa hormat dan patuh. Orang tua dianggap sebagai orang yang telah mengalami banyak kejadian dalam hidup, oleh karena itu nasihat orang tua wajib didengar.
Jika tidak mendengar nasihat orang tua atau melawan orang tua, seseorang bisa kualat atau mendapat sial. Soal kualat ini, memang sudah “dipelihara” sejak dahulu kala. Buktinya, kita dibesarkan dengan dongeng-dongeng anak kualat seperti Malin Kundang, Sangkuriang dan lain-lain.
4. Belum Lima Menit
Ini adalah satu kebiasaan yang lebih aneh lagi. Biasanya, jika sebuah makanan jatuh ke lantai, orang akan membuang makanan tersebut. Namun di Indonesia, ada istilah “belum lima menit”. Tentu kita sering melihat kejadian seperti ini: makanan jatuh ke lantai dan seseorang memungut makanan itu lalu sambil nyengir berkata, “belum lima menit”. Kemudian dengan cuek memakan kembali makanan tersebut.
Usut punya usut, ternyata terminologi “belum lima menit” ini muncul akibat sebuah iklan pembersih lantai di tahun 1990-an. Dalam iklan tersebut, produsen pembersih lantai tersebut menunjukkan keunggulan produknya yang bisa mematikan semua kuman di lantai sehingga jika ada makanan jatuh, makanan tersebut tidak terkontaminasi kuman.
5. “Belum Rejeki”
Ini adalah trik sekaligus ungkapan yang paling pas menurut orang Indonesia untuk menghibur teman atau menghibur diri sendiri. Jika seseorang sudah melakukan semua yang terbaik, namun hasil yang didapatkan masih belum maksimal, makan orang Indonesia akan berkata “Sudahlah, namanya juga belum rejeki.”
“Belum rejeki” juga digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya tidak mengenakkan. Misalnya ada yang bertanya, “kemarin lolos CPNS, nggak?” maka menjawab dengan “belum rejeki” akan lebih dipilih daripada menjawab dengan “gak lulus.”
Orang Indonesia memang selalu punya cara unik untuk mempererat kebersamaan. Sehingga kebersamaan itu seringkali membuahkan peraturan-peraturan unik dalam pergaulan Indonesia. Jika kita lihat lebih jauh lagi, masing-masing daerah di Indonesia juga memiliki tata pergaulan uniknya masing-masing.
Bagaimana dengan anda? Apakah anda juga sering menggunakan kode-kode pergaulan di atas? Silahkan berbagi tentang pengalamanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar