Kota merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan rumah-rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan warganya secara mandiri. Kota dibedakan secara kontras dari desa ataupun kampung berdasarkan ukurannya, kepadatan penduduk, kepentingan, atau status hukum.
Beberapa kota di dunia ditinggalkan oleh penduduknya karena suatu alasan tertentu. Sebagaimana tempat yang tidak berpenghuni pasti lambat laun akan mengalami kehancuran, dan terkadang puing-puing sisa dari kota yang ditinggalkan akan sekilas nampak seperti kota hantu, tapi dibalik sebutan kota hantu tersebut popularitasnya sebagai tempat wisata atau tempat pembuatan syuting film pun akan meningkat. Langsung saja inilah beberapa kota hantu yang dapat kami rangkum dari berbagai sumber:
Gunkanjima (Jepang)
Kita mulai dari salah satu pulau di Jepang. Pulau Hashima lebih dikenal dengan nama pulau Gunkanjima (pulau kapal perang) adalah salah satu dari 505 pulau tak berpenghuni di Prefektur Nagasaki, sekitar 15 kilometer dari kota Nagasaki. Pulau ini berpenghuni antara tahun 1887 hingga 1974 sebagai fasilitas penambangan batu bara. Pada tahun 1890 perusahaan Mitsubishi membeli pulau tersebut dan memulai proyek untuk mendapatkan batu bara dari dasar laut di sekitar pulau tersebut. Pada tahun 1916 mereka membangun beton besar yang pertama di pulau tersebut, sebuah blok apartemen dibangun untuk para pekerja dan juga berfungsi untuk melindungi mereka dari angin topan.
Jumlah penduduk pulau ini membengkak pada tahun 1959. Kepadatan penduduk waktu itu mencapai 835 orang per hektare untuk keseluruhan pulau (1.391 per hektare untuk daerah pusat pemukiman), sebuah populasi penduduk terpadat yang pernah terjadi di seluruh dunia. Ketika minyak bumi menggantikan batubara tahun 1960, tambang batu bara mulai ditutup, tidak terkecuali di Gunkan Jima. Pada tahun 1974, Mitsubishi secara resmi mengumumkan penutupan tambang tersebut, dan akhirnya mengosongkan pulau tersebut. Pada tahun 2003 pulau ini diambil sebagai setting film Battle Royale II: Requiem dan mengilhami sebuah permainan populer killer7. Pulau ini juga dipakai sebagai latar tempat dalam permainan video Forbidden Siren 2 dengan perubahan nama dan desain tempat.
Craco (Italia)
Craco terletak di daerah Basilicata dan provinsi Matera sekitar 25 mil dari teluk Taranto. Kota pertengahan ini mempunyai area yang khas dengan dipenuhi bukit yang berombak-ombak dan hamparan pertanian gandum serta tanaman pertanian lainnya. Ditahun 1060 ketika kepemilikan lahan Craco dimiliki oleh uskup Arnaldo pimpinan keuskupan Tricarico. Hubungan yang berjalan lama dengan gereja membawa pengaruh yang banyak kepada seluruh penduduk. Pada tahun 1891 populasi penduduk Craco lebih dari 2000 orang, waktu itu mereka banyak dilanda permasalahan sosial dan kemiskinan yang banyak membuat mereka putus asa, antara tahun 1892 dan 1922 sekitar 1300 orang pindah ke Amerika Utara. Kondisi pertanian yang buruk ditambah dengan bencana alam gempa bumi, tanah longsor serta peperangan inilah yang menyebabkan mereka bermigrasi massal.
Antara tahun 1959 dan 1972 Craco kembali diguncang gempa dan tanah longsor. Pada tahun 1963 sisa penduduk sekitar 1300 orang akhirnya dipindahkan ke suatu lembah dekat Craco Peschiera, dan sampai sekarang Craco yang asli masih tertinggal dalam keadaan hancur dan menyisakan kebusukan sisa-sisa peninggalan penduduknya. Karena lanskap yang unik dan khusus dari daerah Craco ini telah memikat beberapa sutradara film untuk menjadikan daerah mati ini menjadi setting filmnya, seperti The Passion of the Christ oleh Mel Gibson, Quantum of Solace oleh Marc Forster, The Nativity Story oleh Catherine Hardwicke.
Kolmanskop (Namibia)
Kolmanskop adalah kota hantu di sebelah selatan Namibia beberapa kilometer kepedalaman dari pelabuhan Luderitz. Pada tahun 1908 Luderitz mengalami demam berlian, dan orang-orang kemudian menuju ke padang pasir Namib untuk mendapatkan kekayaan dengan mudah. Dalam dua tahun terciptalah sebuah kota lengkap dengan segala prasarananya seperti kasino, sekolah, rumah sakit, juga dengan bangunan tempat tinggal yang eksklusif yang berdiri di lahan yang dulunya tandus dan merupakan padang pasir luas. Namun setelah adanya Perang Dunia I, Harga Berlian menurun dratis. Sehingga mulai tahun 1950-an kota itu kosong dan tak berpenghuni lagi hingga sekarang. Segera setelah nilai berlian runtuh dan taman-taman serta jalan-jalan terkubur oleh pasir. Pintu dan jendela berderit pada engselnya. Kaca jendela banyak yang retak. Sebuah kota mati baru telah lahir. Beberapa bangunan tua masih berdiri dan beberapa interior seperti teater masih dalam kondisi terawat baik. Tetapi yang lainnya telah runtuh. Kembali dari kemegahan menjadi rumah hantu.
Kolmanskop adalah kota hantu di sebelah selatan Namibia beberapa kilometer kepedalaman dari pelabuhan Luderitz. Pada tahun 1908 Luderitz mengalami demam berlian, dan orang-orang kemudian menuju ke padang pasir Namib untuk mendapatkan kekayaan dengan mudah. Dalam dua tahun terciptalah sebuah kota lengkap dengan segala prasarananya seperti kasino, sekolah, rumah sakit, juga dengan bangunan tempat tinggal yang eksklusif yang berdiri di lahan yang dulunya tandus dan merupakan padang pasir luas. Namun setelah adanya Perang Dunia I, Harga Berlian menurun dratis. Sehingga mulai tahun 1950-an kota itu kosong dan tak berpenghuni lagi hingga sekarang. Segera setelah nilai berlian runtuh dan taman-taman serta jalan-jalan terkubur oleh pasir. Pintu dan jendela berderit pada engselnya. Kaca jendela banyak yang retak. Sebuah kota mati baru telah lahir. Beberapa bangunan tua masih berdiri dan beberapa interior seperti teater masih dalam kondisi terawat baik. Tetapi yang lainnya telah runtuh. Kembali dari kemegahan menjadi rumah hantu.
Prypiat (Ukraina)
Prypiat adalah kota mati yang terletak di dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, Oblast Kiev, Ukraina bagian utara, tidak jauh dari perbatasan dengan Belarus. Pripyat didirikan pada tahun 1970 sebagai tempat tinggal bagi karyawan PLTN Chernobyl. Kota ini diresmikan pada tahun 1979, tetapi ditinggalkan penghuninya pada tahun 1986 pasca bencana Chernobyl. Sebelum terjadinya bencana Chermobyl kota itu di huni sekitar 50.000 penduduk. Sampai saat ini kota ini nyaris lumpuh total. Semua bangunan termasuk kertas, Tv, Mainan di tinggalkan begitu saja. Warga hanya di ijinkan untuk membawa satu tas dokumen yang belum terkontaminasi dengan radiasi nuklir. Beberapa tahun yang lalu sempat terjadi penjarahan besar-besaran di kota yang tak berpenghuni itu. Semua barang di jarah selama bertahun-tahun. Atap bangunan bocor dimana-mana dan banyak pohon yang tumbuh di dalam bangunan yang sudah tidak terawat.
San Zhi (Taiwan)
Kota Shan Zhi pada awalnya dibangun untuk orang-orang kaya di Taiwan bagian utara. Namun setelah banyaknya kejadian kecelakaan fatal selama pembangunannya ditambah dengan kurangnya biaya maka proyek tersebut dihentikan pembangunannya. Rumor di tempat ini adalah banyaknya hantu dari orang-orang yang meninggal akibat pekerjaan proyek tersebut sehingga tempat ini dikatakan kota hantu.
Oradour-Sur-Glane (France)
Kengerian Perang Dunia II di desa kecil Oradour-sur-Glane, Perancis, adalah kisah horor yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Selama Perang Dunia II, 642 penduduk dibantai oleh tentara Jerman sebagai hukuman untuk Perlawanan Perancis. Jerman awalnya berniat ke dekat sasaran di Oradour-sur-Vayres dan secara sembarangan menyerbu Oradour-sur-Glane pada 10 Juni 1944. Menurut laporan yang selamat, orang-orang itu digiring ke lumbung di mana mereka ditembak di kaki sehingga mereka akan mati secara perlahan. Para wanita dan anak-anak, yang sedang berada di gereja, semua binasa ketika usaha mereka untuk melarikan diri disambut oleh tembakan senapan mesin. Desa itu dihancurkan oleh Jerman sesudahnya. Reruntuhannya masih berdiri saat ini sebagai peringatan kepada orang mati dan pengingat peristiwa yang terjadi.
Kengerian Perang Dunia II di desa kecil Oradour-sur-Glane, Perancis, adalah kisah horor yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Selama Perang Dunia II, 642 penduduk dibantai oleh tentara Jerman sebagai hukuman untuk Perlawanan Perancis. Jerman awalnya berniat ke dekat sasaran di Oradour-sur-Vayres dan secara sembarangan menyerbu Oradour-sur-Glane pada 10 Juni 1944. Menurut laporan yang selamat, orang-orang itu digiring ke lumbung di mana mereka ditembak di kaki sehingga mereka akan mati secara perlahan. Para wanita dan anak-anak, yang sedang berada di gereja, semua binasa ketika usaha mereka untuk melarikan diri disambut oleh tembakan senapan mesin. Desa itu dihancurkan oleh Jerman sesudahnya. Reruntuhannya masih berdiri saat ini sebagai peringatan kepada orang mati dan pengingat peristiwa yang terjadi.
Kadykchan (Rusia)
Kadykchan adalah salah satu dari banyak kota Rusia kecil yang jatuh ke dalam keruntuhan ketika Uni Soviet runtuh. Warga terpaksa pindah untuk mendapatkan akses layanan seperti air mengalir, sekolah dan perawatan medis. Negara memindahkan mereka keluar selama dua minggu, dan mereka dibawa ke kota-kota lain dan dilengkapi dengan perumahan baru. Setelah sebuah kota pertambangan timah dari 12.000 orang, kota ini sekarang sepi. warga meninggalkan barang-barang mereka di belakang di rumah mereka, sehingga Anda sekarang dapat menemukan mainan, buku, pakaian dan benda-benda lainnya.
Kowloon Walled City (China)
Sebuah kota tanpa hukum The Kowloon Walled City terletak di luar Hong Kong, China selama pemerintahan Inggris. Seorang mantan watchpost melindungi daerah tersebut yang diduduki oleh Jepang selama Perang Dunia II dan kemudian diambil alih oleh penghuni liar setelah Jepang menyerah. Baik Inggris maupun China ingin bertanggung jawab untuk itu, sehingga menjadi kota tanpa hukum sendiri. Populasinya berkembang selama beberapa dekade, penduduknya membangun koridor labirin di atas permukaan jalan, yang disumbat dengan sampah. Bangunan berdiri sangat tinggi, sehingga matahari tidak dapat mencapai tingkat bawah dan seluruh kota harus diterangi dengan lampu neon. Itu adalah tempat di mana rumah pelacuran, kasino, sarang opium, kokain, tempat makan yang menyajikan daging anjing dan pabrik-pabrik rahasia berjalan tanpa gangguan oleh otoritas. Itu akhirnya diruntuhkan pada tahun 1993 setelah keputusan bersama dibuat oleh Inggris dan otoritas Cina,
Famagusta (Syprus)
Famagusta merupakan sebuah kota yang terletak di bagian utara Siprus dan Republik Turki Siprus Utara. Kota ini merupakan ibu kota Distrik Famagusta. Selama tiga dekade terakhir, telah meninggalkan sebagai kota hantu. Pada 1970-an, kota ini manjadi tujuan wisata di Siprus. Untuk melayani peningkatan jumlah wisatawan, banyak bangunan baru bertingkat tinggi dan hotel dibangun.Ketika tentara Turki menguasai daerah tersebut selama perang, mereka berpagar itu dan telah sejak menolak pengakuan kepada siapa pun kecuali militer Turki dan personel PBB. Rencana Annan telah disediakan untuk kembalinya Varosha untuk mengontrol Siprus Yunani, tetapi ini tidak pernah terjadi, karena rencana itu ditolak oleh para pemilih Siprus Yunani.
Agdam (Azerbaijan)
Agdam adalah kota di Azerbaijan yang populasi penduduknya mencapai 150.000 orang. Namun kemudian hilang setelah pada tahun 1993 sepanjang perang Nagorno-Karabakh. Walaupun kota ini tidak secara langsung menjadi basis peperangan, namun kota ini tetap mendapatkan efek dari perang tersebut, dengan menjadi korban dari sikap Armenia yang merusak kota tersebut. Bangunan-bangunan dirusak dan akhirnya ditinggalkan penghuninya, hanya menyisakan masjid-masjid yang masih utuh berdiri. Penduduk Agdam sendiri sudah berpindah ke area lain, seperti ke Iran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar