Air susu ibu (disingkat ASI) adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat.
Air susu ibu diproduksi karena pengaruh hormon prolaktin dan oksitosin setelah kelahiran bayi. Air susu ibu pertama yang keluar disebut kolostrum atau jolong dan mengandung banyak immunoglobulin IgA yang baik untuk pertahanan tubuh bayi melawan penyakit.
Bila ibu tidak dapat menyusui anaknya, harus digantikan oleh air susu dari orang lain atau susu formula khusus. Susu sapi tidak cocok untuk bayi sebelum berusia 1 tahun.
1. Bagaimana Terbentuknya Air Susu Ibu?
Susu ibu terbentuk sejak masa kehamilan. Hormon Progesteron dan Laktogen mengaktivkan kelenjar susu sekitar 24 jam setelah proses persalinan. Tapi bayi sendiri yang menetapkan dengan isapan pertama, apakah produksi susu akan terus berlangsung atau terhenti. Hormon Laktogen kemudian mengatur sistem saraf dan jumlah susu yang diproduksi.
2. Kenapa ASI Baik untuk Bayi?
Susu ibu diyakini memiliki kekuatan magis. Pada pekan pertama kehidupan bayi, ASI melindungi dari infeksi usus, membantu pencernaan dan menjaga bayi dari Flatulensi. Air susu ibu juga membantu bayi mengembangkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi diri dari alergi. Selain itu mengisap susu juga mempercepat pembentukan langit-langit mulut dan rahang.
3. Kandungan ASI
Daftar zat yang terkandung di dalam air susu ibu cukup panjang. Tapi yang terpenting adalah zat mineral, vitamin, lemak dan asam amino. Atau Nukleotida, elemen dasar yang membentuk DNA, Karbohidrat yang menyumbangkan energi, protein yang mempercepat kematangan dinding dalam usus dan zat antimikroba yang menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk mendeteksi zat asing dan menetralisir dampaknya.
4. Fase Pembentukan Susu
Pada hari pertama menyusui, kelenjar susu memproduksi apa yang disebut sebagai Kolostrum, air susu pertama yang sangat kaya nutrisi. Pada hari ke-empat terbentuk air susu muda dan baru pada hari ke-sepuluh kelenjar susu memproduksi air susu ibu. Tapi susu itu pun cuma berupa konstruksi dasar. Paduan kandungan nutrisi di dalam susu ibu berubah secara berkala dan bergantung pada tingkat pertumbuhan bayi.
5. Berapa Jumlah Produksi Susu?
Setiap hari seorang ibu bisa memproduksi hingga satu liter susu. Setiap kali menyusu, seorang bayi mengkonsumsi antara 200 hingga 250 ml. Payudara perempuan bisa memproduksi jumlah susu sesuai dengan kebutuhan sang bayi.
6. Berapa Lama Hingga Disapih?
Soal ini belum ada kata sepakat di dunia medis. Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, menganjurkan setiap ibu menunggu hingga bayi berusia enam bulan sebelum disapih dan paling dini empat bulan sebelum bisa memberikan makanan tambahan.
7. Perbedaan Kultural
Seberapa lama bayi menyusui, banyak bergantung pada budaya masing-masing. Perempuan di Bofi, Afrika Tengah misalnya, menyusui bayinya hingga bulan ke 53 atau empat setengah tahun. Selama itu sang ibu memproduksi 16.000 liter susu. Rata-rata seorang ibu di seluruh dunia menyusui bayinya selama 30 bulan.
8. Kampanye Susu Ibu
Eropa dulu mengenal "susu perempuan." Baru pada abad ke-18 dimulai kampanye "susu ibu", agar sang ibu mau menyusui bayinya sendiri dan bukan diberikan kepada ibu susu. Dalam kampanye tersebut, bayi dianjurkan untuk diberi makan oleh ibu sendiri, bukan oleh "perempuan" lain.
9. Menyusui di depan Publik
Seorang ibu yang menyusui bayinya di tempat umum, jarang diterima di negara-negara Anglo Saxon. Begitu pula dengan foto ibu yang menyusui bayinya di Facebook bisa dihapus jika diminta.
10. Susu Ibu pada Hewan
Terkait menjamin pasokan nutrisi bagi bayi dan keturunan, manusia dan binatang agak sedikit berbeda. Ketika seorang ibu bisa menolak menyusui bayinya, bayi binatang bergantung sepenuhnya kepada pasokan susu dari induknya untuk jangka waktu lama. Bayi hewan baru bisa terbebas dari asupan susu sang induk jika sudah bisa mencari makan sendiri. Bayi kera misalnya baru disapih antara lima dan tujuh tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar