Orang-orang yang bangun dengan mimpi membunuh orang lain mungkin akan lebih agresif dan tertutup sepanjang hari tersebut. Hal itu merupakan salah satu temuan studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Central Institute of Mental Health, Mannheim, Jerman.
Pemimpin studi Michael Schredl mengatakan mimpi seringkali adalah amplifikasi dari apa yang terjadi di dunia nyata. Ia meneliti 443 mahasiswa di Jerman dengan berusaha melihat tipe mimpi apa yang dialami dan membandingkannya dengan sifat partisipan.
Para partisipan mengaku rata-rata dapat mengingat 2 sampai 3 mimpi dalam seminggu, dan sekitar 19 persen dari mimpi tersebut adalah mimpi terkait pembunuhan. Studi yang telah dipublikasikan di jurnal Dreaming juga melaporkan mimpi yang agresif paling banyak dialami oleh pria.
Hasilnya mereka yang bermimpi membunuh dilaporkan memiliki sifat yang lebih agresif dan introvert. Ada kemungkinan bahwa orang-orang yang memiliki kepribadian tersebut menyalurkan agresinya yang berlebihan dalam mimpi mereka seperti dikatakan Schredl.
"Perasaan dalam mimpi dapat lebih kuat dari perasaan saat terbangun. Jika Anda bermimpi membunuh seseorang, coba perhatikan emosi agresif anda di dunia nyata," ujar Schredl seperti dikutip dari Livescience, Jumat (28/11/2014).
Schredl mengatakan kedepannya ia akan meneliti apakah mimpi pembunuhan merupakan bentuk bela diri, kecelakaan, atau memang membunuh keji. Ia ingin melihat lebih apakah jenis situasi dari pembunuhan berpengaruh juga pada emosi dan sifat seseorang.
Berkaitan dengan hal tersebut, Profesor G. William Domhoff, psikolog dari University of California mempertanyakan apa yang dilakukan Schredl. Menurutnya hanya sedikit orang yang mampu mengingat detail mimpinya secara akurat.
Selain itu laporan keterkaitan mimpi dengan sifat dari studi yang dilakukan Schredl merupakan hasil laporan dari responden itu sendiri yang mungkin saja tidak mencerminkan sifat mereka yang sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar