Kungfu mempunyai sejarah dan tradisi ilmu bela diri yang sangat panjang, ketat, teruji dan efektif sejak 5000 tahun yang lalu bersamaan dengan munculnya aliran kepercayaan Dao (Taoisme) yang kelak akan berkembang menjadi agama khusus.
Pada tahun 2500 SM, mulai bermunculan berbagai aliran Kungfu yang melegenda hingga kini, dimulai dari Kuil Shaolin (Siaw Liem Sie), Wudang (Butong), Omei (Emei-Gobi), Kun Lun, Huasan, Thian San, Khongtong dan lain-lain. Secara umum, terdapat 100 lebih aliran Kungfu dan ribuan jurus serta berbagai jenis ilmu yang unik dan aneh, mulai dari yang paling keras dan ganas (external arts) hingga ilmu yang paling lembut dan ringan seperti kapas (internal arts).
Para Pendekar Kungfu masa lalu yang terkenal memberikan kontribusinya dalam Dunia Kungfu antara lain :
1. Bodhidharma (Da Mo/Tat Mo atau Daruma dalam bahasa Jepang)
Beliau adalah Pendeta spiritual Zen Budha dari India yang bertapa 9 tahun di Kuil Shaolin dan Pencipta berbagai jenis ilmu legendaris seperti: Ilmu Perubahan Urat & Otot (Yi Jin Jing/I Chin Ching), 9 Matahari (Kiu Yang Cin Keng), 5 Jurus Hewan, Jari Zen, dll. Namun sayangnya, beberapa diantara ilmu tersebut sudah lenyap. Konon pada saat menyebrang lautan hingga ke Tiongkok, Beliau hanya berdiri diatas sebatang dahan kecil dan gua tempat pertapaan Bodhidharma meninggalkan bayangan lekuk tubuhnya pada saat bermeditasi di tembok gua hingga kini. Selama bermeditasi 9 tahun di gua tersebut, Bodhidharma mampu mendengar pembicaraan berbagai jenis mahluk hidup seperti semut misalnya.
2. Thio Sam Hong
Di masa mudanya, Thio Sam Hong adalah murid yang sangat berbakat di Kuil Shaolin. Karena diberlakukan semena-mena oleh para senior, Beliau keluar dari Kuil Shaolin dan belajar mengembangkan Kungfu sendiri dengan memperhatikan berbagai fenomena alam seperti terpaan angin keras terhadap pohon bambu, pertarungan bangau dan ular, kokohnya pertahanan belalang sembah dari terpaan angin dan lain-lain. Setelah mengerti & memahami Intisari Alam Semesta, Thio Sam Hong muda menyepi di gunung Hua San untuk menyempurnakan ilmu-ilmunya.
Pada saat Beliau turun gunung, Beliau menjelajahi seluruh Tiongkok dan mengadu ilmunya dengan para Ahli Bela Diri dan/atau Pendekar semua aliran. Berdasarkan literatur kuno, tercatat 2 pertarungan yang sangat terkenal, yakni pertama adalah pertarungan antara Thio Sam Hong dengan Pegulat Nomor 1 (Satu) Mongol yang sangat besar, kuat dan agresif. Belakangan diketahui pula bahwa Pegulat tersebut juga sangat ahli dalam berbagai aliran Kungfu Tiongkok. Pegulat Mongol tersebut konon mengalahkan banyak petarung Kuil Shaolin dan sejumlah Pendekar aliran keras lainnya. Pertarungan antara Thio Sam Hong dengan Pegulat Mongol tersebut dimenangkan oleh Thio Sam Hong dengan ilmu barunya, Tai Chi! Pertarungan kedua adalah seorang diri Thio Sam Hong mengalahkan lebih dari 100 orang gangster di sarang penyamun hanya dengan tangan kosong! Semenjak itu, Thio Sam Hong diakui oleh seluruh kalangan persilatan menjadi Pendekar Tanpa Tanding pada saat itu.
Setelah merasa cukup dalam perantauanya, Beliau naik ke gunung Wudang (Butong) dan mendirikan Perguruan Wudang dengan basis utama pengajaran: Taoisme. Thio Sam Hong sendiri diyakini merupakan Pencipta Ilmu Tai Chi pertama dan sangat Ahli dalam Ilmu Tao Yin (Nei Kung). Konon Thio Sam Hong hidup di 3 (tiga) jaman (Immortal Taoist)dinasti,yakni Dinasti Sung, Dinasti Yuan (Monggol) dan Dinasti Ming (Han).
3. Yue Fei
Beliau adalah Jenderal Patriot yang terkenal dari Dinasti Sung (960-1279) dan hingga akhir hayatnya tetap setia membela negara walaupun difitnah dan dihukum mati oleh penguasa lalim. Jenderal Yue Fei adalah pencipta Kungfu Internal dan eksternal, yakni : Hsing - I (Xing Yi) dan Eng Jiaw (Cakar Elang). Selain ahli dalam pertarungan tangan kosong, Jenderal Yue Fei juga ahli dalam 18 senjata Shaolin khususnya tombak tunggal.
Konon ilmu tombaknya setara dengan ilmu tombak Keluarga Yang (Ilmu tombak Keluarga Yang merupakan ilmu silat keluarga turun temurun yang sangat khas dan tinggi serta hanya sedikit Ahli/Pendekar yang mampu menandingi ilmu mereka pada jamannya. Berdasarkan catatan kuno, diketahui bahwa ilmu tombak tingkat tinggi Keluarga Yang mempunyai sejumlah keistimewaan, yakni : Ilmu Tombak Melekat/Berpilin dan Ilmu Tombak (Toya) Naga Perkasa yang mampu melumpuhkan/membunuh lawan tanpa menyentuh fisik.
Catatan : Keluarga Yang merupakan patriot sejati Dinasti Sung yang tetap setia hingga akhir kejatuhan Dinasti Sung oleh Monggol). Kungfu Hsing I sendiri sempat lenyap dari dunia persilatan pasca meninggalnya Jenderal Yue Fei hingga sampai ditemukan kembali Kitab Kungfu Hsing I peninggalan Jenderal Yue Fei menjelang akhir Dinasti Ming oleh Ji Long Feng (Ji Jike). Kemudian Ji Long Feng menurunkan Kungfu Hsing I ke Keluarga Ma, Cao Ji Wu dan lain-lain hingga akhirnya muncul Kuo Yun Shen dan Sun Lutang sebagai ahli-ahli Kungfu Hsing I yang luar biasa.
4. Lima Leluhur Shaolin
Pasca pembakaran Kuil Shaolin dalam pertempuran kedua antara para Pendeta Kuil Shaolin dengan 50.000 Tentara Qing bersenjata lengkap dan modern yang dibantu para Lhama Tibet dan Praktisi Pak Mei (White Eyebrow). Kelima leluhur tersebut adalah : a) Choi Tak-Chung (蔡德忠) b) Fong Tai-Hung (方大洪) c) Ma Chiu-Hing (馬超興) d) Wu Tak-Tai (胡德帝) e) Lee Sik-Hoi (李式開) Berdasarkan literatur lama, disebutkan bahwa Kuil Shaolin hancur total dan terbakar selama 40 hari 40 malam dalam serangan tersebut.
Seluruh catatan kuno ribuan tahun termasuk sejumlah ilmu Kungfu legendaris dan senjata pusaka hilang atau habis terbakar. Dari ribuan Biksu dan non Biksu Shaolin, hanya 5 orang yang lolos dari serangan tersebut dan kemudian mereka menyebar keseluruh Tiongkok sembari menyebarkan Shaolin Kungfu serta perlawanan anti Dinasti Qing. Kehancuran Kuil Shaolin diakibatkan oleh adanya pengkhianatan oknum Shaolin yang ternyata adalah antek-antek Dinasti Qing yang menyusup dan menabur racun diberbagai titik sumber air dan makanan para Bhiksu.
Pada saat serangan kedua tersebut, kondisi fisik yang keracunan telah menyebabkan hilangnya kemampuan bertarung para Bhiksu dan Non Bhiksu Shaolin. Dalam pertarungan pertama, para Petarung Kuil Shaolin berhasil mengusir puluhan ribuan tentara Dinasti Qing yang bersenjata lengkap. Kegagalan dalam serangan pertama tersebut, membuat Kaisar Qing di puncak kemarahan. Sang Kaisar mengumpulkan tentara-tentara terbaik dari setiap legiun dan merekrut seluruh ahli bela diri Kungfu (termasuk para Lhama Tibet dan Praktisi Pak Mei) yang loyal kepada Dinasti Qing untuk bersama-sama menyerbu Kuil Shaolin serta menpersiapkan strategi penyusupan/perusakan dari dalam Kuil Shaolin.
Dikemudian hari, 5 Leluhur Shaolin ini identik pula dengan 5 Tokoh Utama yang terkenal, yakni : a) Hung Hei-Koon 洪熙官 Hóng Xīguān/Hung Hei Gun, Pencipta Kungfu Hung Gar Hung Hei Koon adalah murid utama dari Bhiksu Gee Sin Sim See. Beliau terkenal sebagai Ahli Gung Gee Fok Fu Kuen (Siu Lum Fook Fu Kuen)dan Cakar Harimau Sejati. Jurus cakar harimaunya terkenal sangat ganas dan bertenaga. Kebanyakan korban keganasan jurus Hung Hei Koon adalah para tentara Qing dan antek-antek Manchu. b) Lau Sam-Ngan 劉三眼 Liú Sānyǎn/Lau Sam Ngan. Pencipta Kungfu Lau Gar Beliau dikenal dengan julukan "Lau si 3 Mata" c) Choi Kau-Yee 蔡九儀 Cài Jiǔyí/Choy Gau Yi, Pencipta Kungfu Choi Gar d) Lee Yau-San 李友山 Lǐ Yǒushān/Li Yau San, Pencipta Kungfu Lei Gar. Beliau adalah Guru dari Chan Heung, Pencipta Kungfu Choi Lei Fut e) Mok Ching-Kiu 莫清矯 Mò Qīngjiǎo/Mok Ching Giu, Pencipta Kungfu Mok Gar
5. Wong Fei Hung
Beliau adalah Ahli Kungfu, Pendiri Rumah Obat Pho Chi Lam dan sekaligus Shinshe Akunpuntur yang sangat terkenal dengan berbagai jenis ilmu Kungfu seperti : Ilmu Pasangan Harimau dan Bangau, Tendangan Tanpa Bayangan, Toan Ta, Toya 8 Diagram dan lain-lain. Murid-murid Beliau yang sangat terkenal antara lain : Lam Sai Wing, Leung Fong, Tang Fung dan Lin Wan Gai. Wong Fei Hung merupakan anak dari Wong Kei Ying, salah satu Pesilat terkenal dari "10 Harimau Kanton".
Pada masa hidupnya, Wong Fei Hung terkenal dengan berbagai pertarungan baik dengan para pesilat lokal maupun petarung asing demi mempertahankan "China's Pride" yang pada saat itu jatuh hingga ke titik terendah. 2 (Dua) pertarungan yang sangat terkenal adalah pada saat Wong menjatuhkan lebih dari 50 orang pesilat gangster/bajak laut di pelabuhan hanya dengan sebatang toya dan pertarungan kedua adalah pada saat Beliau bersama dengan Liu Yong Fu berperang langsung dengan tentara Jepang di Taiwan.
Beliau sendiri merupakan murid langsung dari Pengemis Sakti So (Beggar So), Lam Fuk Sing dan ayahnya sendiri yang notabene adalah anak dari Wong Tai, murid langsung Luk Ah Choi, Ahli Kungfu Hung Gar dan sekaligus murid langsung dari Biksu Shaolin terkenal : Gee Sin Sim See, Li Bak Fu & Hung Hei Koon.
6. Huo Yuanjia
Huo Yuanjia (Mandarin: 霍元甲; pinyin: Huò Yuánjiǎ; Cantonese: Fok Yuen-gap; lahir 18 Januari 1868 - meninggal 9 Agustus 1910 pada umur 42 tahun) adalah seorang praktisi ilmu bela diri Mizongyi dan juga dikenal sebagai pahlawan Cina pada masa akhir pemerintahan Dinasti Qing.
Yuanjia lahir di desa Xiaonanhe, Jinghai, Tianjin sebagai anak keempat Huo Endi yang memiliki total sepuluh anak. Ayahnya juga seorang praktisi ilmu bela diri dan mempunyai usaha jasa bidang keamanan dengan mengawal rombongan pedagang dari Dinasti Qing ke Manchuria dan sebaliknya. Yuanjia dilarang ayahnya untuk belajar ilmu bela diri karena tubuhnya yang lemah dan sering sakit - sakitan. Akan tetapi, Yuanjia mempelajarinya diam - diam dengan mengintip ayahnya dan murid - murid ketika mereka berlatih.
Pada tahun 1890, seorang praktisi bela diri dari Henan mengunjungi keluarga Huo dan terlibat dalam pertarungan. Abang dari Yuanjia berhasil dikalahkan pendatang itu, Yuanjia maju bertarung dan menjatuhkannya. Huo Endi terkejut melihat Yuanjia yang selama ini dianggap lemah ternyata menguasai ilmu bela diri. Sejak saat itu, Yuanjia belajar ilmu bela diri Mizongyi dari Ayahnya. Suatu hari Yuanjia mengawal rombongan biksu dan dicegat oleh sekelompok perampok. Yuanjia kemudian bertarung dengan pimpinan perampok dan berhasil mengalahkannya. Mulai dari saat itu, nama Huo Yuanjia mulai menjadi terkenal dan tersebar di berbagai penjuru.
Berbekal kemampuan beladiri Mizongyi yang menjadi sebuah modal di dalam melancarkan karier seorang Huo Yuanjia, dia mulai beranjak dikenal baik di sekitar tempat tinggal keluarga Huo ataupun di desa-desa dan kota-kota lainnya.
Diceritakan bahwa suatu hari di kota tempat Huo menetap,Huo Yuanjia mendengar tentang seorang petinju/ pegulat Rusia yang melontarkan tantangan kepada setiap pendekar Cina, dimana sebetulnya tantangan tersebut ditujukan untuk mempermalukan orang-orang Cina yang dianggap pesakitan dan sampah dimata penjajah Rusia.
Kejadian tersebut terjadi pada tahun 1901 dimana seorang Rusia melontarkan tantangan terbuka untuk bertarung di atas ring yang bertempat di Taman Xiyuan. Orang Rusia tersebut secara terbuka melontarkan kata-kata makian dan menyebut orang Cina sebagai " Si Sakit dari Asia " dan " Orang lemah dari Timur ". Beberapa pendekar Kung Fu sebelumnya telah mencoba untuk membungkam mulut besar sang pegulat Russia, dimana faktor fisik dan ukuran menjadi kendala bagi orang-orang Cina agar bisa mengalahkan sang pegulat Rusia. Meskipun hati panas dan kesal, orang-orang Cina hanya bisa menahan amarah dan memendam kebencian tampa sebuah perlawanan yang nyata. Hal tersebut sedikit berbalik, dimana Huo Yuanjia memutuskan untuk menerima tantangan sang pegulat demi memulihkan wibawa dan gengsi orang-orang Cina di masa itu.
Seperti yang kita ketahui, sejarah mencatat bahwa Huo Yuanjia berhasil membungkam sang pegulat Rusia , dan juga berhasil memulihkan gengsi dan wibawa orang-orang Cina dimata para penjajah. Konon sebelum pertarungan dilangsungkan, Huo Yuanjia mengajukan sebuah " harga " dimana jikalau Huo Yuanjia berhasil mengalahkan si pegulat Russia maka, pihak pegulat Rusia yang juga sempat mengklaim sebagai " Manusia Terkuat di Dunia" haruslah membuat pernyataan maaf yang dimuat di koran-koran. Permintaan maaf tersebut konon dilakukan oleh pihak Rusia yang kemudian mengakui bahwa masih ada orang-orang Cina yang memiliki bakat dan kemampuan luar biasa dan jauh dari arti kata " Orang Lemah Dari Timur " itu sendiri.
Kemenangan Huo Yuanjia dirayakan oleh masyarakat Cina dan kemudian dikenang di dalam sejarah sebagai sebuah kejadian heroik yang menjadi awal ketenaran nama Huo Yuanjia di dalam catatan sejarah perjuangan masyarakat China yang juga melambungkan nama Huo Yuanjia sebagai seorang petarung terbaik yang pernah dimiliki oleh masyarakat Cina.
Pada tahun 1909, Huo Yuanjia bersama ke dua muridnya (Liu Zheng Seng dan Zhang Wenda) tercatat melakukan perjalanan dan kunjungan ke kota Shang Hai. Di dalam kunjungannya, Huo Yuanjia kemudian berhadapan dengan seorang petinju Inggris yang merupakan alat propaganda pemerintahan Inggris guna menaklukan semangat perjuangan orang-orang Cina.
Petinju yang berjuluk Hercules O'Brian menyetujui untuk bertarung melawan Huo Yuanjia dimana di dalam pertarungan ini O'Brian menggunakan peraturan Boxing yang melarang penyerangan di bagian pinggang ke bawah, sementara Huo Yuanjia malah menggunakan aturan Wu Shu yang sekiranya lebih memiliki kebebasan cara bertarung.
Pada ahirnya disetujui bahwa, siapapun yang kemudian bisa meng-KO lawan sehingga menyentuh kanvas, maka orang tersebut akan disebut sebagai pemenang. Di dalam pertarungan ini, Huo Yuanjia kembali menunjukan kelasnya, dan dapat dengan mudah menumbangkan serangan Herculles O'Brian yang dilakukan secara terbuka di dalam pertarungan di atas sebuah ring.
Di dalam sebuah insiden, kepopuleran Huo Yuanjia sebagai seorang master Kung Fu semakin menyebar ke seantero Cina. Nama besar Huo Yuanjia kemudian menjadikan seorang pelaku olah raga Judo berkebangsaan Jepang berkeinginan untuk melakukan kunjungan ataupun sekedar latih tanding.
Dalam kesempatan ini, Huo Yuanjia mengutus seorang murid terbaiknya Liu Zheng Shen guna meladeni para pe-Judo asal Jepang tersebut. Sebagai catatan, disaat kejadian 8 negara menjajah Cina, Jepang merupakan salah satu negara yang turut menjajah Cina. Jepang sangat berambisi untuk dapat membuat China bertekuk lutut dan mengakui otoritas kekuasaan Kaisar Jepang.
Pada saat melakukan latih tanding dan kunjungan kepada perkumpulan Judo yang sebetulnya merupakan sebuah "Jebakan" untuk mempermalukan Kungfu China, terjadi sebuah kekacauan di dalam menentukan siapakah yang sepatutnya menjadi pemenang dalam latih tanding tersebut. Orang-orang Jepang berkeras bahwa Judo adalah lebih baik, sehingga tentunya merekalah yang sepatutnya disebut sebagai pemenang. Di lain pihak, orang-orang China juga berkeras bahwa Judo telah dikalahkan oleh Kungfu yang diwakili oleh murid terbaik dari Huo Yuanjia. Singkat kata, terjadilah keributan dan perkelahian yang terjadi di perkumpulan Judo tersebut, yang mengakibatkan 10 orang jepang luka-luka termasuk sang instruktur Judo itu sendiri.
Hal tersebut dapat dimaklumi dimana Judo hanyalah sebuah olahraga dan bukanlah termasuk di dalam ilmu bela diri yang dapat digunakan dalam pertarungan sesungguhnya. Kejadian tersebut mengakibatkan ditariknya instruktur Judo tersebut kembali ke Jepang, dan meninggalkan "Dendam" yang tak terselesaikan antara Judo dan Kungfu.
Di dalam era pemerintahan Dinasti Qing, orang-orang Manchu sempat menjadi khawatir jika orang-orang Han berambisi untuk mengembalikan kejayaan Dinasti Ming. Mereka mengeluarkan larangan atas Kungfu dan melakukan penangkapan terhadap master-master Kungfu yang dianggap bisa mengajarkan Ilmu Bela Diri yang dapat dipakai untuk melakukan pemberontakan. Dengan alasan tersebut, banyak orang-orang Cina yang kemudian memilih untuk mengajarkan ilmu-ilmu Kungfu secara tersembunyi guna menghindari masalah dengan Pemerintah Qing.
Huo Yuanjia juga pernah memiliki sebuah impian dimana dia menginginkan untuk mewariskan Kung Fu kepada generasi penerus dan mengajarkan kepada masyarakat agar menghargai Kungfu sebagai sebuah Harta Warisan Negara. Dicatat dua bulan sebelum kematianya , Huo Yuanjia sempat mendanai pendirian "Chin Woo Athletic Association" yang merupakan sekolah Kungfu modern pertama yang tidak terkait oleh aturan-aturan kolot dan aliran silat tertentu yang akhirnya lebih dikenal dengan sebutan Wushu (武術).
Chin Woo Athletic Association yang muncul dan berkembang di era penjajahan 8 negara, serta kemudian berkembang dan tumbuh sampai sekarang, dapat ditemui di Vietnam (yang merupakan cabang pertama di luar Cina), Malaysia, Singapura. Pada tahun 1923, lima master Kungfu melakukan kunjungan ke 9 negara dan memperkenalkan Wushu sebagai sebuah budaya Cina, dan kemudian masih terus berkembang dan menyebar kepada lebih dari 38 negara termasuk Indonesia.
Huo Yuanjia meninggal pada tanggal 9 Agustus 1910 di rumah sakit palang merah, Shanghai. kematiannya sendiri masih merupakan sebuah misteri. Ada yang mengatakan bahwa Huo Yuanjia meninggal oleh karena diracun oleh orang-oranng Jepang yang tidak bisa menerima kekalahan di dalam pertandingan antara Judo vs. Wu Shu. Ada yang mencurigai bahwa pihak penjajah Eropa adalah yang sebenarnya bertanggung jawab atas kematian Huo Yuanjia.
Setelah kematiannya, banyak orang-orang yang semakin sadar akan arti nilai dari Wu Shu. Berkat Huo Yuanjia Wu Shu menjadi semakin dikenal dan tersebar ke berbagai belahan dunia. Nilai moral yang dapat kita petik melalui kisah seorang Huo Yuanjia adalah tentang sebuah semangat yang berawal dari sebuah rasa rendah diri yang digabung dengan masalah keterbatasan fisik yang dimilki oleh seorang Huo Yuanjia. Penelitian dengan mengambil sampel dari bagian tubuh mayat Huo Yuanjia, yang dilakukan oleh pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menemukan bahwa kandungan arsenic dalam tubuh dia. Jadi kemungkinan besar bahwa Guru Besar Huo Yuanjia meninggal karena diracuni.
.
7. Keluarga Chen, Chen Fa Ke
salah satu penerus Tai Chi aliran Chen yang sangat terkenal pada masa hidupnya karena tidak ada satupun lawan yang dapat mengalahkannya. Banyak Ahli Bela Diri baik aliran keras maupun lembut serta berbagai aliran Bela Diri lain yang mengakui bahwa Chen Fa Ke adalah Pesilat Tak Terkalahkan pada jamannya.
8. Keluarga Yang, Yang Lu Chan (Yang Fu Kui)
Beliau adalah Pendiri Tai Chi aliran Yang. Pada masa hidupnya, Beliau juga terkenal sebagai Pendekar dengan julukan "Yang Wu Di = Yang Tak Terkalahkan". Keturunan Beliau dan penerusnya yang sangat terkenal antara lain : Yang Chien Hou, Yang Shao Hao, Yang Cheng Fu & Chen Man Ching. Ilmu Tai Chi Yang Lu Chan sendiri terkenal dengan sejumlah julukan, yakni Mien Quan (Cotton Fist)dan Hua Quan (Neutralising Fist).
9. Kuo Yun Shen (Guo Yun Shen/Yu Sheng)
Terkenal dengan ilmu silatnya dan Nei Kung yang sangat tinggi. Beliau adalah ahli Kungfu Hsing - I (Xing Yi). Kuo Yun Shen dijuluki "Ban Bu Peng Kuo" karena terkenal dengan penguasaan ilmu Peng Quan ("Crushing Fist") yang sempurna, salah satu ilmu dari 5 Elemen Hsing I). Konon Ilmu Tapak Kapasnya mampu merontokkan tubuh lawan cukup hanya dengan menyentuhnya. Kuo Yun Shen pernah menepuk 10 batubata dengan lembut dan semuanya hancur terburai. Beliau sendiri adalah murid terbaik dari Master Li Luoneng dan tidak pernah terkalahkan oleh siapapun pada jamannya. Hanya satu orang yang dapat mengimbangi Master Kuo Yun Shen, yakni Tung Hai Chuan dalam pertarungan sengit selama 3 hari 3 malam yang berakhir seri dan akhirnya mereka menjadi sahabat baik yang saling bertukar ilmu Kungfu.
10. Sun Lutang (Sun Fu Quan)
Beliau adalah Pencipta Tai Chi aliran Sun dan terkenal sebagai Ahli Hsing I dan Bagua. Beliau merupakan murid dari berbagai Ahli Kungfu seperti Bhiksu Wu, Kuo Yun Shen, Li Kui Yuan, Cheng Ting Hua (Ahli Baguazhang), Hao Wei Chen (Ahli Wu Yu Xiang Tai Chi) dan lain-lain. Julukan Beliau adalah : "Pendekar Kepala Harimau" dan "Lebih Pintar daripada Monyet Aktif".
11. Tung Hai Chuan (Dong Haichuan)
Adalah pencipta ilmu Baguazhang (Zhuanzhang) dan terkenal tidak terkalahkan pada jamannya. Salah satu pertarungan terkenalnya adalah pertarungan 3 hari 3 malam dengan Master Kuo Yun Shen yang berakhir seri. Selain ahli Baguazhang, Beliau juga ahli dalam ilmu Bafanshan, Hongquan, Xingmengquan, Jinggangquan, Erlangquan dan Lohanquan.
12. Yip Man (Ip Man)
Yip Man (Ip Man) merupakan salah satu ahli Kungfu Wing Chun ternama dan terkenal sebagai Pesilat yang tak terkalahkan namun sangat "low profile". Beliau merupakan murid langsung dari Chan Wah Sun, Ng Chung Sok & Leung Bik (anak dari Leung Jan). Selama di Foshan, Tiongkok, Beliau mempunyai beberapa murid yang terkenal antara lain: Lok Yiu, Chow Kwong Yue,Kwok Fu, Lun Kai,Chan Chi Sun dan Lui Ying. Pada saat di Hongkong, sejumlah murid Beliau yang terkenal adalah Leung Sheung, Lok Yiu, Chu Song Tin, Wong Shun Leung, Lo Man Kam dan Li Siau Lung (Bruce Lee).
13. Bruce Lee (Lee Jun Fan/Lee Siau Lung)
Praktisi Wing Chun dan Pendiri Jeet Kune Do (Intercepting Fist). Beliau adalah aktor sekaligus seniman bela diri yang berangkat dari hobi perkelahian jalanan bahkan dengan anggota2 geng mafia. Pada masa hidupnya, Beliau terkenal dengan sejumlah pertarungan nyata dengan berbagai praktisi bela diri baik pada masa syuting film maupun hari-hari yang telah ditentukan. Berikut adalah daftar sejumlah pertarungan Bruce Lee yang tercatat : a) Pada tahun 1958, Bruce Lee mengalahkan Juara Boxer Inggris 3x, Gary Elms di ronde ketiga dengan KO dalam kejuaran Hongkong Inter School Amateur Boxing Championship b) Sebelum berhadapan dengan Gary Elms, Bruce Lee mengalahkan Shen Yuen, Lieh Lo dan Yang Huang semuanya di ronde pertama dengan KO c) Bruce Lee mengalahkan Pu Chung, Ahli Kungfu Choy Li Fut dengan KO di ronde pertama dalam pertarungan Full Contact Body.
Sponsor pertarungan tersebut adalah Wong Sheung Leung d) Selama tahun 1959-1960, Bruce Lee terlibat banyak pertarungan di jalanan dan rata-rata korbannya KO atau cacat, sehingga pihak Kepolisian menjadi sibuk akibat hobi Beliau e) Pada tahun 1962, Bruce Lee mengalahkan Uechi juara Karate Sabuk Hitam dengan KO 11 detik di Seattle. Taki Kimura justru menghitung KO tersebut dalam waktu 10 detik! f) Pada saat syting film The Big Boss di Thailand, Bruce menjawab tantangan dari para Muai Thay dengan meng-KO wakil mereka hanya dalam hitungan detik g) Pada saat syuting film Enter The Dragon, Bruce juga menjawab tantangan seorang Karateka Ban Hitam dengan meng-KOnya dalam hitungan detik h) Dalam beberapa kesempatan, Bruce menjawab tantangan dari berbagai ahli bela diri baik dengan menggunakan tangan kosong maupun senjata, namun semua lawannya rata-rata mengalami nasib KO atau tidak dapat melanjutkan pertarungan. Pada umumnya pertarungan tersebut disaksikan banyak orang atau ahli-ahli bela diri lainnya i) Pertarungan yang terlama dan cukup menguras energi Bruce Lee adalah pada saat Beliau berhadapan dengan Wong Jack Man, ahli Xing Yi, Kungfu Shaolin Selatan dan Tai Chi. Konon Wong Jack Man adalah petarung Kungfu dari Chin Woo School.
Pertarungan selesai dalam waktu 20-25 menit dengan kemenangan Bruce Lee. Di lain kesempatan, Wong Jack Man mengajukan tantangan kembali namun Bruce Lee tidak pernah menanggapi. Belajar dari pertarungan tersebut, Bruce mengintegrasikan seluruh kemampuan dan ilmu bela dirinya dan akhirnya menciptakan aliran bela diri baru, yakni : Jeet Kune Do.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar