Sebagai protagonis, ketokohan Gajah Mada menimbulkan banyak spekulasi dan pembahasan, sementara catatan mengenai dirinya sangat minim sekali. Kalaupun ada, perlu pembahasan yang sangat serius dan mendalam.
Dari semua catatan, disamping petulisan (batu/lempengan), yang sejauh ini masih dapat dipercaya dan mendekati sejarah sebenarnya adalah Nagarakretagama.
Nagarakretagama dikarang oleh mPu Prapanca, seorang dharmadhyaksa kasaugatan yang hidup sezaman dengan Gajah Mada, sehingga melihat dan merasakan secara langsung seluruh kinerja Majapahit (dan Gajah Mada) dari tahun 1293-1365 saat naskah Nagarakretagama selesai ditulis.
Namun bagaimanapun, beberapa karya sastra telah memberikan banyak sumbangan yang sangat berharga bagi sejarah Majapahit untuk dijadikan referensi bagi penelaahan dan bahan diskusi sejarah Majapahit yang besar di bawah kepemimpinan Gajah Mada.
Paling tidak, ada beberapa karya sastra maupun batu/lempengan bertulis yang LANJUTAKAN BACA
Dari semua catatan, disamping petulisan (batu/lempengan), yang sejauh ini masih dapat dipercaya dan mendekati sejarah sebenarnya adalah Nagarakretagama.
Nagarakretagama dikarang oleh mPu Prapanca, seorang dharmadhyaksa kasaugatan yang hidup sezaman dengan Gajah Mada, sehingga melihat dan merasakan secara langsung seluruh kinerja Majapahit (dan Gajah Mada) dari tahun 1293-1365 saat naskah Nagarakretagama selesai ditulis.
Namun bagaimanapun, beberapa karya sastra telah memberikan banyak sumbangan yang sangat berharga bagi sejarah Majapahit untuk dijadikan referensi bagi penelaahan dan bahan diskusi sejarah Majapahit yang besar di bawah kepemimpinan Gajah Mada.
Paling tidak, ada beberapa karya sastra maupun batu/lempengan bertulis yang LANJUTAKAN BACA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar