Pernah melihat pedang yang mampu menebas pedang lain atau memotong sutra yang dijatuhkan dalam film atau cerita silat? Ternyata pedang legendaries seperti ada di dunia ini dan tersebar di beberapa museum dunia. Pedang apakah itu? Dialah Sword of Damascus, sebuah pedang legendaris yang pernah ada dan tidak mampu kita buat lagi di masa kini. Legenda “Sword of Damascus” Pedang tertajam di dunia ini dikenal dunia saat terjadi perang salib. Ketajaman pedang Damascus milik pasukan arab membuat kaget pasukan salib karena kedahsyatannya.
Saat Perang Salib, pasukan Eropa dikejutkan oleh pedang yg dimiliki oleh pasukan Arab dan Persia. Pedang mereka dengan mudah menembus baju zirah pasukan crusader, bahkan mampu membelah tameng. Inilah Pedang Damaskus, terbuat dari baja yg diolah dengan teknik khusus sehingga bisa memiliki permukaan yg sangat kuat dan tajam.
Teknik pembuatan pedang ini begitu rahasia sehingga hanya beberapa keluarga pandai besi di Damascus saja yang menguasainya, ini juga sebabnya teknik pembuatan baja Damascus akhirnya punah.
Hingga kini teknologi metalurgi yang paling canggih pun belum mampu membuat pedang yang lebih tajam dari Pedang Damascus. Pedang yang benar-benar dahsyat.
Pedang Damascus adalah pedang yang paling tajam di dunia, lebih tajam daripada Katana Jepang maupun Keris Indonesia.
Selain kuat, baja Damascus juga sangat lentur sehingga betul-betul sempurna untuk dijadikan pedang atau pisau.
Pedang ini mampu membelah sutera yang dijatuhkan ke atasnya, juga mampu membelah pedang lain atau batu tanpa mengalami kerusakan sama sekali.
Sebuah penelitian mikroskopik menemukan bahwa pedang ini ternyata memiliki semacam lapisan kaca dipermukaannya.
Bisa dikatakan para ilmuwan muslim di timur tengah telah mencapai teknologi nano sejak seribu tahun yg lalu.
Beberapa ahli metalurgi modern mengaku berhasil membuat baja yg sangat mirip dengan baja Damascus , namun tetap belum berhasil meniru 100%.
Teknik pembuatan Pedang Damascus termasuk salah satu pengetahuan Islam yg terhilang. Pedang, Tombak, dan Pisau Damascus yang tersisa kini tersebar di berbagai Museum di seluruh dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar