Minggu, 06 Juli 2014

Misteri Portal Kuno Aramu Muru Benarkah Gerbang Dimensi?

Misteri Portal Kuno Aramu Muru
Misteri Aramu Muru - Gerbang dunia lain
Tentunya sobat pernah menonton film dengan suatu ilustrasi adanya gerbang atau portal antar dimensi. Misteri portal dimensi ini ternyata telah ada dari peradaban masyarakat kuno di dunia. Salah satunya adalah Misteri Portal kuno Aramu Muru Benarkah gerbang dimensi? Cerita ini disampaikan turun temurun dengan tambahan banyaknya kesaksian tentang fenomena-fenomena menurut masyarakat setempat. Tapi juga beberapa orang menganggapnya hanyalah sebuah pekerjaan yang belum selesai dari tukang batu kuno. Tapi banyak legenda setempat mengatakan bahwa Aramu Muru adalah portal atau gerbang ke dunia lain.

Tidak diketahui kapan Aramu Muru dibuat dan siapa yang membuatnya - tetapi kemungkinan besar Aramu Muru dibuat sebelum Inca. Tidak ada penelitian arkeologi telah dilakukan di sini. Misteri Aramu Muru dan kemungkinan prtal dimensi menarik sekali untuk disimak.

Portal batu besar ini terletak di tempat yang tidak biasa yaitu di hutan batu Hayu Marca ("Kota para dewa") di dekat tepi Danau Titicaca. Puncak raksasa dari granit merah menjulang dari tanah kering Altiplano di sini. Proses erosi telah membentuk jembatan alam, gua-gua aneh dan patung-patung alam. Seringkali sulit untuk mengatakan apakah beberapa bentuk aneh telah dibentuk oleh alam atau manusia.
Misteri dan legenda Aramu Muru

Aramu Muru dipotong di sisi salah satu puncak granit tersebut. Portal ini tingginya 7 m dan lebar 7 m, dengan ceruk berbentuk seperti huruf "T" di tengah bawah. Permukaan portal dipoles. Ceruk dalamnya sekitar 2 m - cukup untuk satu orang masuk ke dalamnya. Di tengah-tengah ceruk ada ceruk yang lebih kecil.

Di sisi lain dari tebing, pada jaman dulu terletak sebuah terowongan, yang sekarang diblokir dengan batu untuk mencegah orang-orang memasukinya agar tidak terjadi kecelakaan. Beberapa orang percaya bahwa terowongan itu menuju ke Tiahuanaco.

MONUMEN-MONUMEN KUNO YANG SIMILAR

Bagi mereka yang percaya bahwa Aramu Muru adalah gerbang ke dimensi lain, mereka berargumen bahwa gerbang ini mirip gerbang-gerbang yang ditemukan di Reruntuhan Paquime Casa Grande di Chihuahua, Meksiko seperti dibawah ini

Paquime Casa Grande
Pintu-pintu di Paquime yang juga berbentuk huruf "T"
Dan seringkali juga dihubungkan dengan Gerbang Matahari atau Stargate yang ditemukan di Tiwanaku seperti dibawah ini:

Gerbang yang diberi dijuluki sebagai Stargate di Tiwanaku
atau juga seringkali dikaitkan dengan Makam raja Midas di Turki
Beberapa arkeolog pikir ini adalah makam Midas, namun baru-baru ini beberapa arkeolog ada juga yang berpendapat ini adalah sebuah kuil Dewi Cybele. Sedangkan beberapa penggemar teori portal, menganggap ini adalah salah satu portal dari dunia kuno

Sedangkan bagi mereka yang percaya bahwa Amaru Muru hanyalah pekerjaan yang tidak selesai berargumen bahwa Gerbang ini memiliki beberapa kesamaan mendasar dengan arsitektur batu yang dipotong di India yang juga belum selesai yang bernama Gua Son Bhandar atau Gua Bihar. Legenda lokal di sana juga menceritakan tentang harta yang luar biasa banyak di dalamnya.

MIMPI JOSE LUIS DELGADO MAMANI
Pemandu wisata lokal Jose Luis Delgado Mamani punya mimpi yang tidak biasa di tahun 90an. Dia melihat gunung merah aneh dengan gerbang dipotong di dalamnya. Pintu portal ini terbuka dan cahaya biru berkilauan bersinar dari dalamnya.

Mamani terkejut menemukan pegunungan yang mirip dengan yang ada di mimpinya. Dia bertanya pada penduduk lokal apakah ada beberapa gerbang yang dipotong pada tebing ini - dan, ya, mereka membenarkan - ada gerbang. Beberapa mencoba menghalangi Mamani untuk pergi ke sana, karena penduduk lokal percaya bahwa gerbang tersebut menuju ke alam lain.
Ketika Mamani mencapai gerbang tersebut, ia hampir pingsan kegirangan - ini adalah situs yang ia lihat dalam mimpinya.

Cerita ini segera menjadi headline surat kabar lokal dan beberapa lama kemudian menyebar ke pers internasional.

LEGENDA TENTANG ARAMU MURU
Menurut legenda lokal (mungkin - sedikit dihiasi dengan beberapa mistik kontemporer), gerbang ini mengarah ke dunia roh atau bahkan - ke dunia para dewa.

Portal Keabadian
Portal ini dibuat di masa lalu. Pada waktu itu para pahlawan besar bisa melewati portal dan bergabung di jajaran para dewa. Kadang-kadang dewa-dewa ini kembali ke bumi melalui gerbang ini "untuk memeriksa semua kerajaan".

Cakram Emas
Legenda mengatakan bahwa gerbang itu terbuka untuk sementara waktu di abad ke-16. Waktu itu conquistador Spanyol membantai orang-orang Inca dan menjarah harta yang banyak di kota Cusco.
Di kuil Inca yang paling penting - kuil Coricancha (sekarang disana berdiri Gereja Santo Domingo) - terletak peninggalan yang sangat berharga yaitu cakram-cakram emas.

Menurut legenda, cakram ini diberikan oleh dewa untuk bangsa Inca. Cakram-cakram tersebut memiliki kemampuan penyembuhan yang mujarab.
Dua cakram tersebut disita oleh orang Spanyol, tapi yang ketiga - yang terbesar - menghilang tanpa jejak.

Lari dari Cusco menuju ke ... dunia lain
Seorang imam candi Coricancha - bernama Aramu Muru - berhasil melarikan diri dari malapetaka mematikan di Cusco. Dia membawa cakram emas yang paling besar tersebut bersamanya.

Misteri dan fenomena Aramu Muru

Aramu Muru mencapai bukit Hayu Marca dan bersembunyi di sana untuk sementara waktu. Dia kemudian bertemu dengan seorang imam Inca - penjaga portal dan, ketika penjaga tersebut tahu bahwa Aramu Muru berusaha menyelamatkan salah satu cakram emas, maka diaturlah ritual khusus di pintu gerbang.

Ritual rahasia ini membuka portal raksasa dan cahaya biru bersinar dari dalamnya. Aramu Muru memasuki portal dan tidak pernah terlihat lagi. Pintu gerbang itu pun mendapatkan namanya.

Penodaan
Kemudian tempat ini ditemukan oleh orang Spanyol. Mereka menodainya, menghancurkan setiap artefak yang terlihat dan menyatakan bahwa ini adalah tempat yang jahat - pintu gerbang ke neraka.
Legenda diataspun bercerita tentang masa depan: satu hari portal ini akan terbuka. Dan portal akan tampak jauh lebih besar daripada yang terlihat sekarang. Dewa akan kembali melalui gerbang itu ke Bumi dengan kapal matahari mereka.

Mitologi Modern
Situs legendaris ini juga telah menjadi inspirasi bagi banyak cerita dan teori kontemporer. Misalnya, - beberapa warga mengatakan bahwa kedatangan "dewa" sekarang ini kadang dapat diamati. Dari waktu ke waktu terlihat penampakan cahaya biru misterius bersinar dari ceruk dan mahluk bersinar keluar dari portal ini. Cerita lain mengatakan, bahwa pada waktu tertentu dalam setahun tebing ini menjadi transparan. Peneliti kegiatan paranormal melaporkan bola biru bersinar dan disc berbentuk benda putih terang di sini.

Aramu Muru sering dikunjungi oleh wisatawan, yang tertarik pada tempat-tempat yang misterius. Pencari pengalaman mistis melangkah masuk ke dalam ceruk dan menyandarkan kepala mereka ke tebing. Beberapa orang yang melakukan itu melaporkan melihat bintang-bintang, beberapa lagi melihat kolom api, beberapa lainnya mengaku mendengar musik berirama.

Di zaman yang katanya modern seperti abad ke-20 dan ke-21 ini, legenda-legenda baru terus bermunculan entah dari mana di berbagai situs di seluruh dunia. Ada yang mengatakan "Aramu Muru", terkait dengan alien kuno yang pernah mengunjungi bumi, ada juga yang mengkaitkannya dengan Lemuria dan Mu.

Penjelasan yang paling masuk akal mungkin adalah bahwa Aramu Muru adalah batu candi yang belum selesai. Seiring waktu berlalu, orang-orang terpesona oleh pintu ini, dan terinspirasi untuk menciptakan legenda tentang gerbang ke dunia roh atau gerbang ke dimensi lain atau gerbang ke sisi lain alam semesta.

Sabtu, 05 Juli 2014

Misteri Lubang Buaya dan Datuk Banjir di Cipayung Jaktim

Misteri Lubang Buaya dan Datuk Banjir
Lubang buaya sudah sering kita dengar tapi mungkin banyak pembaca yang tidak mengetahui mengenai asal usul Lubang buaya dan kenapa dinamakan lubang buaya. Banyak sekali misteri lubang buaya ini sebelum dijadikan kuburan para jenderal. Misteri Lubang buaya dan Datuk Banjir di Cipayung Jaktim ini menarik untuk kita simak. Siapakah Datuk Banjir? Bagaimana Legenda Lubang buaya ini dimulai. Inilah Kisah Datuk Banjir dan Lubang Buaya di Cipayung Jakarta Timur.

HUJAN turun deras. Datuk Banjir menutup kepalanya dengan kain sarung. Begitu juga kedua temannya. Dalam gelap, getek yang mereka naiki dibiarkan melaju sendiri mengikuti riak air. Di sebuah tempat, getek tiba-tiba berhenti. Datuk mengambil galah dan membenamkan ujungnya ke dasar air untuk mendapatkan gerak maju. Dasar air tak tersentuh. Getek tetap diam.

Dicobanya lagi, masih tak berhasil. Datuk mengira, di sana ada lubang tempat persembunyian buaya.
Ketika air telah surut, Datuk kembali ke sana. Benar saja, di situ terdapat sebuah lubang. Bentuknya seperti sumur. Ia menamakannya Lubang Buaya.

Legenda Lubang Buaya berkembang dari mulut ke mulut. Terakhir, penduduk sekitar mendengarnya dari H. Yusuf, pria asal Cirebon, yang mengklaim keturunan Datuk Banjir. Mereka yang percaya, mendatangi sumur itu setiap menjelang musim hujan, sekira bulan Oktober.

Di sana, mereka menyelenggarakan ruwatan. Doa mohon keselamatan dari ancaman bahaya banjir dipanjatkan. Nama Datuk Banjir yang diyakini menguasai tempat itu, mereka lafalkan dengan khidmat. Tradisi ruwatan meluas ke permohonan lain. Kepada sang penguasa sumur, warga juga meminta limpahan rejeki dan jodoh buat anak-anak gadisnya.

Sumur Lubang Buaya terletak di Desa Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, sekitar 20 kilometer dari pusat kota. Di sebelah selatannya terdapat markas besar Tentara Nasional Indonesia Cilangkap, sebelah utara Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, sebelah timur Pasar Pondok Gede, dan barat Taman Mini Indonesia Indah.

Tanah di seputaran bibir sumur berwarna merah kecoklatan dan kering. Bagian terdekat diberi terali besi bercat merah putih. Lantai marmer putih kilap mengelilingi sumur berdiameter 75 centimeter itu. Sebuah cungkup, bangunan seperti pendopo, memayunginya. Langit-langit bangunan ini diukir.
Tepat di atas lubang, sebuah cermin bergantung. Lewat cermin inilah orang bisa menatap dasar sumur yang diberi pelita. Kecuali nyala api tadi, tak ada apa-apa lagi di sana. Jangankan air, rumput pun tak tumbuh di sumur berkedalaman 12 meter itu.

Kalau Lubang Buaya ditata, itu bukan dimaksudkan untuk mengendapkan cerita rakyat tentang Datuk Banjir. Ada cerita lain yang punya dimensi politik, sekaligus jadi bagian sejarah Indonesia dengan segala kontraversinya. Di sanalah jasad tujuh perwira militer, enam jenderal dan seorang letnan, ditemukan dalam keadaan rusak. Peristiwa traumatik ini, terutama bagi militer Indonesia, dikenal dengan nama G-30-S PKI, kependekkan dari “Gerakan 30 September 1965 Partai Komunis Indonesia”.

Pembunuhan atas para perwira itu jadi antiklimaks ofensif PKI terhadap seteru-seteru politiknya. Militer memburu mereka yang dianggap bertanggung jawab. Kekuatan massa PKI habis dalam tempo cepat, menyusul pembantaian besar-besaran atas mereka di berbagai daerah oleh militer dan massa pro-militer. Sebagian di antaranya dijebloskan ke dalam penjara dan diasingkan ke pulau-pulau terpencil.

Kamis, 03 Juli 2014

Misteri Penduduk Desa Eskimo Yang Hilang di Kanada

misteri desa eskimo hilang - angikuni lake
Pernah mendengar sebuah misteri tentang hilangnya semua penduduk desa secara tiba-tiba dan misterius? Misteri hilangnya penduduk desa eskimo ini adalah salahsatu contohnya. Sebuah misteri penduduk desa eskimo yang hilang di Kanada telah menjadi bahan kajian selama bertahun-tahun. Kisah ini dituturkan oleh Joe Labelle. November, 1930,seorang pemburu bulu bernama Joe Labelle berjalan dengan sepatu saljunya ke sebuah desa Eskimo di tepi Danau Anjikuni di utara Kanada. Labelle sudah mengenal desa itu, yaitu sebuah desa yang masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan, dan dihuni oleh sekitar 2.000 penduduk!..

Ketika ia tiba, tidak seperti biasanya, desa itu sepi. Semua gubuk dan gudang kosong. Dia menemukan satu api yang menyala dana panci rebusan yang menghitam disebuah rumah. Labelle diberitahu yang berwajib dan penyelidik
anpun dimulai,

Labelle yang menyisir lebih jauh menemukan kayak kayak suku eskimo ini yang tidak terurus dan terikat dengan baik. Tak hanya itu, joe juga menemukan 7 ekor anjing yang mati kelaparan dan sebuah kuburan yang digali kembali, Labelle memperkirakan bahwa binatang tak mungkin melakukan penggalian ini karena bebatuan disekeliling kuburan tidak acak acakan.

dan muncullah beberapa temuan aneh: tidak ada jejak apapun dari penduduk yang ditemukan, jika mereka telah mengosongkan desa; mengapa semua anjing kereta luncur Eskimo 'ditemukan terkubur 12 kaki di bawah salju? - anjing-anjing itu semua mati kelaparan, semua makanan Eskimo dan peralatan mereka ditemukan tak terganggu di gubuk mereka. Dan ada satu penemuan mengerikan terakhir:.... kuburan leluhur orang Eskimo telah dikosongkan.

Semua kisah tentang lenyapnya sekelompok atau segerombolan orang, sering dikaitkan dengan penculikan oleh UFO atau alien. ada jugayang mengaitkannyaD dengan dimensi alam semesta lain. Kalau di Indonesia terutama masarakat sumatera tengah, kelenyapan ini biasa dikaitkan dengan penculikan yang dilakukan oleh orang BUNIAN ... semuanya tidak ada yang ilmiah ... tapi haruskah semuanya dijelaskan secara ilmiah? silahkan anda jawab sendiri.

Labelle kemudian melaporkan kejadian ini kepada Royal Canadian Mounted Police (RCMP) yang kemudian melakukan beberapa penyelidikan ke tempat kejadian perkara.

Inuit village - Eskimo lost village
Setelah investigasi selama 2 minggu RCMP yang juga memeriksa makanan di dalam panci itu, memperkirakan bahwa makanan itu setidaknya telah berada di pot itu selama 2 bulan. Jadi paling tidak perkiraan minimal orang orang desa itu meninggalkan desa adalah 2 bulan. Namun jika telah ditinggalkan selama 2 bulan, lalu siapakah yang menyalakan api yang dilihat Joe saat tiba di desa itu?
Beberapa hal lain yg aneh adalah orang orang eskimo itu meninggalkan senjata api dan anjing anjing mereka yang biasa mereka bawa berburu.

Tahun 1931, sebuah dokumen dari RCMP menyimpulkan bahwa pondok pondok itu memang di tinggalkan, baik secara musiman atau permanen berdasarkan petunjuk petunjuk di desa dan adanya kebiasaan orang eskimo yang terkadang masih hidup secara berpinda pindah (nomaden)
RCMP juga berpendapat bahwa kejadian seperti ini sebenarnya adalah hal yang biasa, tetapi bagi orang yang tidak biasa melihat/ mengalaminya dan juga tidak begitu mengenal area ini dapat membuat sebuah kehebohan seperti kasus ini.

17 Januari 1931, seorang petugas RCMP bernama J. Nelson menyimpulkan bahwa Joe sebenarnya telah mengunjungi desa yang salah dengan desa yang memang menjadi bagian hidup nomadennya orang orang eskimo itu, karena Joe Labelle adalah orang baru di daerah itu dan kurang pengetahuan letak dari desa tersebut.

Hal ini di dasarkan Pada salah satu percakapannya dengan salah satu pemilik The Windy Lake Trading Post, yang memberi tahunya bahwa dia tidak pernah mendengar adanya sebuah desa yang ditinggalkan penduduknya.

Kasus ini tetap tak terjawab
pada november 1976, Fate Magazine mengunggah sebuah artikel bertajuk "Vanished Village Revisited" yang ditulis oleh Dwight Wallene. Dalam artikel tersebut RCMP dikatakan melakukan investigasi kembali ke TKP dan hasil dari investigasi itu menunjukkan pondok pondok itu hanya di tinggalkan untuk sementara waktu saja.

Tetapi hal hal lain masih banyak yang tidak terjelaskan, contohnya saja anjing dan senapan api yang tidak di bawa, salah satu laporan juga mengatakan tidak adanya alat alat lain yang tidak berada di tempatnya. Jadi tanpa senapan, tanpa anjing dan tanpa peralatan peralatan lain yang untuk melakukan sebuah migrasi adalah hal yang tidak mungkin karena hidup di alam untuk beberapa waktu (beberapa waktu adalah waktu berpindah dari desa satu ke desa lainnya, karena dari penelusuran RCMP di area dekat situ tidak adanya desa lain). Semua kesimpulan dari kasus ini hanya bersifat perkiraan karena RCMP dan pihak pihak lain yang meneliti kasus ini juga tidak pernah menemukan satupun warga desa yang menghilang itu.

Tetapi 1 hal yang sebenarnya menjadi dasar dari kasus ini adalah apakah memang benar di desa itu ada penghuninya? Atau semua ini adalah rekaan Labelle semata?